NEW YORK
- Amerika Serikat (AS) dan China sepakat untuk menjatuhkan sanksi PBB
yang baru kepada Korea Utara (Korut) atas uji coba nuklir pada bulan
September lalu. Sementara Rusia menunda untuk memberikan sikapnya atas
rancangan resolusi itu.
Hal tersebut diungkapkan seorang diplomat
senior Dewan Keamanan PBB yang berbicara dengan syarat anonim. Sumber
tersebut percaya, China bisa membujuk Rusia untuk menyetujui sanksi baru
dan 15 anggota Dewan Keamanan bisa melakukan voting terhadap rancangan
resolusi pada minggu depan.
"Lima anggota tetap Dewan Keamanan
PBB semakin dekat dengan kesepakatan tentang rancangan resolusi.
Kuncinya adalah China dan AS, yang membawa resolusi ini, sudah mendapat
posisi yang mereka sepakati. Jadi masalah sekarang ini adalah Rusia,"
kata diplomat tersebut.
"Rusia berusaha untuk menahan resolusi
itu tetapi China merasa nyaman dengan itu dalam hal konten," sambungnya
seperti dikutip dari Reuters, Kamis (24/11/2016).
Pasca Korut
melakukan uji coba nuklir kelima dan terbesar pada 9 September lalu, AS
dan China yang merupakan sekutu dekat Pyongyang telah bernegosiasi
terkait rancangan resolusi baru Dewan Keamanan PBB untuk menghukum
negara itu.
Menurut sumber tadi, rancangan resolusi yang baru
akan menutupi celah di sanksi sebelumnya yang dijatuhkan pada bulan
Maret. Dalam resolusi ini, akan dimasukkan sejumlah nama dalam daftar
larangan melakukan perjalanan dan pembekuan aset secara global. Meski
begitu, sumber tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Credit Sindonews