Retakan gletser terbesar di Antartika Barat tertangkap NASA, 4 November 2016, Mashable.com
Perairan laut yang hangat tampaknya telah melelehkan Pine Island Glacier dari bawah, menyebabkan celah di bawah permukaan dalam yang memisahkan es dari dalam ke luar, ujar para peneliti Ohio State University.
Keretakan sepanjang 20 mil akhirnya menerobos permukaan dan membelah sebuah gunung es seluas 225 mil persegi pada bulan Juli 2015, menurut studi mereka, dipublikasikan Senin 28 November 2016 dalam jurnal Geophysical Research Letters.
Temuan mereka menawarkan bukti lebih lanjut bahwa sebagian besar dari Lapisan Es Antartika Barat bisa runtuh dalam beberapa dekade mendatang karena perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia dan kekuatan lain yang melemahkan gletser. Kejadian seperti itu akan memicu kenaikan permukaan laut dan banjir pesisir di seluruh dunia.
"Sesuatu yang sudah diterima bahwa pertanyaannya bukan lagi apakah Lapisan Es Antartika Barat akan mencair, tapi pertanyaannya adalah kapan," Ian Howat, penulis utama penelitian itu dan seorang profesor ilmu bumi di Ohio State, mengatakan dalam sebuah rilis berita sebagaimana dikutip Mashable Selasa 29 November 2016 .
"Perilaku keretakan ini menyediakan mekanisme lain untuk kemunduran cepat dari gletser ini, menambah probabilitas bahwa kita akan melihat runtuhnya secara signifikan dari Antartika Barat dalam kehidupan kita," tambahnya.
Howat dan timnya dari Ohio State pertama kali melihat keretakan Pine Island saat mereka menganalisa gambar satelit Landsat 8 yang diambil sebelum gunung es itu terputus di tahun 2015. Gambar menunjukkan bukti keretakan, yang ditemukan para ilmuwan sudah mencapai hampir 20 mil pada tahun 2013.
Perpecahan biasanya terbentuk pada bentang terluar yang tipis dari sebuah bongkahan es yang paling rentan. Tapi keretakan ini khusus pada Pine Island mulai dekat dengan pusat es, yang cenderung lebih kokoh.
Credit TEMPO.CO