Portal Berita Tentang Sains, Teknologi, Seni, Sosial, Budaya, Hankam dan Hal Menarik Lainnya
Selasa, 22 November 2016
Terkuak, Misteri Kapal Selam Perang Dunia I yang Hilang
Kerjasama
dengan kelompok-kelompok penyelam diharapkan membantu temuan lebih
banyak lagi tempat-tempat tenggelamnya kapal-kapal. (Sumber Daily Mail)
CB, Schiermonnikoog -
Terbaring di dasar laut selama kira-kira 100 tahun dan hampir
terlupakan, kapal selam pertama milik Inggris yang pertama kali
menembakkan torpedo dalam Perang Dunia I raib sejak 1916.
Baru-baru ini, para penyelam menemukan badan kapal selam HMS E5 dalam
keadaan hampir utuh di lepas pantai Belanda setelah para penyelam
sejenak meminta penghentian kesibukan lalu lalang kapal di perairan itu.
[bacajuga:Baca Juga](2654965 2654449 0)
Kapal selam yang diberi kode HMS E5 dibangun di Barrow-in-Furness dan
memasuki dinas pada 1913. Kapal itu diduga menghantam ranjau ketika
sedang menolong para awak kapal trawler yang tenggelam dekat Heligoland
Bight pada 7 Maret 1916.
Dikutip dari Daily Mail pada Senin (21/11/2016), tempatnya
kandas menjadi misteri hingga akhirnya seorang ahli arkeologi kelautan
amatir mendapat izin untuk memeriksa suatu bangkai kapal di lepas pantai
Schiermonnikoog, dekat perbatasan dengan Jerman.
Dalam keadaan diselimuti terumbu, terbuktilah bahwa bangkai itu
adalah E5 yang memiliki panjang 54 meter. Lubang-lubang palka dalam
keadaan terbuka, sehingga menjadi pertanda upaya sia-sia para awak untuk
meloloskan diri.
Kerjasama
dengan kelompok-kelompok penyelam diharapkan membantu temuan lebih
banyak lagi tempat-tempat tenggelamnya kapal-kapal. (Sumber
harwichanddovercourt.co.uk))
Menaranya masih memiliki tulisan 85 dan terkulai dekat dasar lautan. Tapi tak nampak kerusakan berarti, sehingga diduga kapal selam itu tenggelam bukan karena serangan musuh.
Remy Luttik, pemimpin tim penyelem Zeester,mengatakan, "Salah satu
teka-teki sejarah kelautan di Laut Utara telah terkuak. Hasil temuan
memberikan harapan kepada para kerabat yang kehilangan orang-orang yang
dicintai."
Sementara itu, Martijn Manders, manajer program warisan kelautan
untuk pemerintah Belanda, mengatakan ia berharap kerjasama dengan
kelompok-kelompok penyelam membantu temuan lebih banyak lagi
tempat-tempat tenggelamnya kapal-kapal.
Keluarga Awak Kapal
Salah satu awak kapal yang meninggal adalah Stoker Petty Officer
(SPO) Francis Garratt Cowburn. Setiap tahun, cucunya yang bernama
Malcolm Eckersley (80) bersama dengan para kerabatnya terus mengenang
tenggelamnya kapal selam tersebut.
Putranya, Richard (51), pegawai dewan perizinan, mengetahui temuan
bangkai kapal secara kebetulan melalui obrolan dengan rekannya yang
menjadi penyelam laut dalam.
Richard, cicit dari Francis Garratt Cowburn, mengatakan, "Saya sukar
percaya bahwa, setelah 1 abad, keluarga saya akhirnya bisa menutup suatu
babak dalam kisah pengalaman Francis."
Pria dari Saddleworth, Greater Manchester itu melanjutkan, "Hal itu
terus menjadi misteri keluarga, sekaligus sumber kesedihan dan intrik."
Stoker Cowburn lahir pada 1885 dan bergabung dengan Angkatan Laut Inggris pada 1905. Ia memasuki dinas sukarela di kapal selam pada 4 tahun kemudian.
Kerjasama
dengan kelompok-kelompok penyelam diharapkan membantu temuan lebih
banyak lagi tempat-tempat tenggelamnya kapal-kapal. (Sumber Daily Mail)
Daily Mail berhasil melacak beberapa kerabat lainnya, termasuk
cucunya yang bernama Petty Officer Arthur Robert Owen (74), dari
Battersea, South London.
Pensiunan pialang asuransi itu mengatakan, "Tak seorangpun tahu apa yang terjadi."
"Kakek saya bergabung dengan Angkatan Laut ketika masih berusia 12 tahun dan pindah dinas ke kapal selam karena bayarannya lebih tinggi daripada kapal permukaan. Luar biasa, kapalnya ditemukan 100 tahun kemudian."
Salah satu yang gugur saat itu adalah Engine Room Artificer (ERA)
Cecil Rice (28), ayah bagi 2 anak di Peterborough. Putrinya, Mary,
sekarang berusia 104 tahun dan tinggal di Amerika Serikat (AS).
Wendy Christensen (82), putri dari Norman, putra awak kapal itu,
mengatakan tentang kakeknya, "Hingga sekarang, kami tidak punya kuburan
lain selain lautan. Ada tugu peringatan di Chatham dan namanya tertulis
di sana, jadi menakjubkan ketika tahu bahwa kapal selam itu akhirnya
ditemukan."
Leading Seaman (LS) John 'Tommy' Bassett (33) telah melengkapi masa
dinas 17 tahun di Angkatan Laut dan sudah bekerja sebagai pengantar pos
di Walsall ketika dipanggil lagi sebagai cadangan, hanya 6 bulan setelah
menikah.
Kata Anne Thorpe, sepupunya yang terus menyelidiki selama ini, "Ia
tidak perlu berada di sana. Sungguh tragis. Sekarang semuanya terasa
dekat setelah mengetahui di mana kapal selamnya terbaring."
"Ayah saya tidak pernah membicarakan apa yang telah terjadi, sehingga seperti misteri rasanya."