MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memecat Menteri Ekonomi Rusia Aleksey Ulyukayev setelah pengadilan memerintahkan menteri itu menjalani tahanan rumah karena terjerat kasus korupsi. Ulyukayev sedang diselidiki atas tuduhan korupsi, menerima suap USD2 juta atau sekitar Rp26,6 miliar dan melakukan pemerasan berskala besar.
Putin melalui juru bicaranya, Dmirty Peskov, mengatakan Ulyukayev sudah diberhentikan dari jabatannya kabinet. “Keputusan itu diambil karena kehilangan kepercayaan diri (pada Ulyukayev),” kata Peskov, yang dikutip Russia Today, Rabu (16/11/2016).
Seorang hakim pengadilan di Rusia mengatakan Ulyukayev berstatus sebagai tahanan rumah selama dua bulan sampai Januari 2017.
Ulyukayev dilaporkan menuntut suap dari transaksi akuisisi sebuah perusahaan minyak bernama Bashneft oleh perusahaan minyak utama Rusia; Rosneft. Komite Investigasi Rusia menyatakan bahwa dia tertangkap tangan saat menerima suap.
Menurut komite itu, Ulyukayev mengancam ia akan menggunakan kekuasannya untuk menghambat operasi Rosneft. Perwakilan Rosneft akhirnya melaporkan dugaan tindakan Ulyukayev itu kepada komite.
”Terima kasih kepada perwakilan Rosneft atas laporan tepat waktu ke pihak penegak hukum tentang tindakan ilegal menteri ekonomi, dia tertangkap tangan pada 14 November tahun ini, saat menerima suap dari USD2 juta,” kata Wakil Kepala Komite Investigasi Rusia, Svetlana Petrenko, dalam sebuah pernyataan.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev telah menunjuk Deputi Menteri Ekonomi Evgeny Yelin sebagai penjabat menteri ekonomi.
Credit Sindonews
Diduga Terima Suap, Menteri Ekonomi Rusia Ditahan
MOSKOW - Menteri Ekonomi Rusia, Alexey Ulyukaev, telah ditahan dan sedang diselidiki atas dugaan suap. Komite Investigasi Rusia mengatakan Ulyukaev diduga telah menerima uang USD2 juta yang memungkinkan perusahaan minyak Rosneft membeli Bashneft."Direktorat Penyelidikan Kasus Prioritas Tinggi dari Komite Investigasi Rusia telah membuka penyelidikan kriminal terhadap Menteri Ekonomi Alexey Ulyukaev. Penyelidikan ini terkait uang senilai USD2 juta yang diterima Menteri Ekonomi Alexey Ulyukaev pada 14 November 2016 setelah memberikan penilaian positif yang diberikan oleh Kementerian Ekonomi, yang memungkinkan Rosneft untuk membeli 50 persen saham Bashneft," bunyi pernyataan Komite Investigasi.
Pihak komite juga mengatakan bahwa perwakilan Rosneft dipaksa dan diancam untuk memberikan suap. Menurut Komite Investigasi, Ulyukaev ditangkap pada saat menerima suap seperti dikutip dari Sputniknews, Selasa (15/11/2016).
Terkait masalah ini, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa tuduhan terhadap menteri ekonomi yang sangat serius. "Ini adalah malam luar sana. Saya tidak tahu apakah ini telah dilaporkan kepada presiden. Ini adalah tuduhan yang sangat serius yang perlu bukti serius. Dalam kasus apapun, keputusan dapat diambil oleh pengadilan saja," kata Peskov.
Tidak ada komentar dari Kementerian Pembangunan Ekonomi. Sedangkan perwakilan Rosneft menolak untuk mengomentari penyelidikan Menteri Ekonomi Rusia dan menekankan keabsahan dari kesepakatan dengan Bashneft.
"Perusahaan tidak mengomentari tindakan Komite Investigasi. Saham Bashneft dibeli sesuai dengan undang-undang Rusia berdasarkan penawaran terbaik komersial ke bank," wakil dari perusahaan.
Pernyataan ini pun mendapat dukungan dari Komite Investigasi Rusia. "Penjualan saham Bashneft dilakukan sesuai dengan hukum dan bukan subjek penyelidikan ini," kata Svetlana Petrenko dari biro pers Komite Investigasi.
Credit Sindonews