Edward Snowden. (REUTERS/Glenn Greenwald/Laura Poitras/Courtesy of The Guardian/Handout via Reuters)
Mantan kontraktor intelijen itu menghabiskan tiga tahun dalam pengasingan di Rusia, setelah mencetuskan pembocoran data rahasia terbesar dalam sejarah AS, sehingga menyulut kecaman tentang isu pengawasan massal.
"Ya, ada hukum-hukum dalam buku yang menyatakan satu hal, tapi itu mungkin mengapa kuasa mengampuni ada--untuk pengecualian, untuk hal-hal yang mungkin melanggar hukum dalam tulisan pada satu halaman tapi ketika kita lihat mereka secara moral, ketika kita lihat mereka secara etis, ketika lihat hasilnya, tampaknya itu perlu," katanya, seperti yang dikutip AFP.
Pria berusia 33 tahun itu mengatakan, ia memperoleh dukungan luas, menyebut "publik dan masyarakat luas peduli dengan isu-isu ini jauh dari yang dibayangkannya."
Snowden, yang izin tinggalnya di Rusia habis tahun depan, mengaku siap mendekam di penjara AS, menambahkan bawa dia "bersedia melakukan banyak pengorbanan demi negaranya."
Tahun lalu, Gedung Putih menolak satu petisi yang ditandatangani oleh sekitar 150.000 orang, yang mendesak pemberian pengampunan bagi Snowden, dan menyatakan Snowden harus "diadili oleh juri dari kalangannya."
Credit CNN Indonesia