Kamis, 15 September 2016

Anggota Dewan Belanda Tolak Jabat Tangan PM Israel

 
Anggota Dewan Belanda Tolak Jabat Tangan PM Israel 
 Anggota dewan Belanda yang anti-rasis Tunahan Kuzu tertangkap kamera menolak menjabat tangan Benjamin Netanyahu. (AFP Photo/ANP/Bart Maat)
 
Jakarta, CB -- Seorang anggota dewan di Belanda menolak berjabat tangan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Peristiwa yang terekam kamera ini ramai dibicarakan di media sosial.

Dikutip AFP, peristiwa ini terjadi di hari kedua kunjungan Netanyahu di Belanda pada Selasa (14/9). Saat itu, Netanyahu menyalami para politisi Belanda di gedung parlemen di Hague.

Seorang politisi, Tunahan Kuzu, tertangkap kamera menolak menjabat tangan Netanyahu. Kuzu meletakkan tangannya di dada lalu menariknya ke belakang, meninggalkan tangan Netanyahu menggantung berharap disambut salaman. Netanyahu terlihat canggung dan terus berjalan.

Kuzu, yang lahir di Turki dan pindah ke Belanda saat kecil, adalah pemimpin gerakan anti-rasis Denk yang diluncurkan pada Februari 2015 untuk mengadvokasi hak-hak imigran.

Pada Kamis (15/9), video Kuzu itu tersebar di sosial media. Pujian dan kritikan bersahutan di media sosial untuk sikap Kuzu tersebut.

"Anda tidak sendiri. Semua orang yang waras di dunia ini bersama Anda," kata seorang pengguna Twitter, Aslanhasimm.

Kuzu yang mengenakan pin bendera Palestina mengatakan dalam akun Facebooknya bahwa dia memperlihatkan foto anak-anak Palestina kepada Netanyahu, aksi ini tidak terekam kamera.

Sehari sebelumnya, Netanyahu dalam konferensi pers di Belanda mengatakan bahwa Israel adalah "satu negara di Timur Tengah yang mempromosikan demokrasi dan teknologi."

Kuzu mengatakan, foto-foto yang dia berikan kepada Netanyahu adalah anak-anak Palestina yang ditangkap tentara Israel. Beberapa foto memperlihatkan tentara Israel menodong senjata ke arah ibu dan dua anaknya.

"Ini yang namanya demokrasi? Ini teknologi?" ujar Kuzu.




Credit  CNN Indonesia