Kamis, 04 April 2019

Ancaman Rusia Meningkat, Sekjen NATO Peringatkan Kongres AS


Ancaman Rusia Meningkat, Sekjen NATO Peringatkan Kongres AS
Sekjen NATO Jens Stoltenberg berpidato di Kongres AS. Foto/Istimewa

WASHINGTON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) NATO, Jens Stoltenberg, memperingatkan Kongres Amerika Serikat (AS) bahwa Rusia terus menimbulkan ancaman yang nyata. Stoltenberg merujuk pada penumpukan militer Rusia, penggunaan racun saraf dan serangan siber.

“Kita harus mengatasi perbedaan kita sekarang karena kita akan membutuhkan aliansi kita lebih banyak lagi di masa depan. Kami menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya - tantangan yang tidak dapat dihadapi oleh satu negara saja,” kata Stoltenberg saat berpidato di Kongres AS.

Stoltenberg mengatakan waktu sudah hampir habis, dan meminta Rusia untuk kembali mematuhi Perjanjian Kekuatan Nuklir Jangka Menengah. Presiden AS Donald Trump berencana untuk menarik Amerika Serikat dari perjanjian tersebut pada musim panas ini.

"NATO tidak berniat mengerahkan rudal nuklir berbasis darat di Eropa," kata Stoltenberg dalam pidatonya pembelaan yang berapi-api dari aliansi berusia 70 tahun itu.

"Tetapi NATO akan selalu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memberikan pencegahan yang kredibel dan efektif," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Kamis (4/4/2019).

Stoltenberg menggunakan pidatonya untuk memberikan pembelaan terhadap aliansi paling sukses dalam sejarah, yang telah sering diejek oleh Presiden AS Donald Trump.

Anggota Kongres, yang menyambut Stoltenberg dengan sorak-sorai berulang kali dan tepuk tangan meriah, mengatakan bahwa mereka memandang pidatonya di pertemuan gabungan Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat sebagai kesempatan untuk menegaskan kembali komitmen Amerika terhadap aliansi NATO.

Stoltenberg adalah orang Norwegia pertama yang diberikan kehormatan langka berpidato seperti itu.

"NATO sangat baik untuk Eropa, tetapi NATO juga baik untuk Amerika Serikat," ujar Stoltenberg.

"Kekuatan suatu negara tidak hanya diukur dari ukuran ekonominya atau jumlah tentaranya, tetapi juga oleh jumlah teman-temannya," tambah Stoltenberg.

“Dan melalui NATO, Amerika Serikat memiliki lebih banyak teman dan sekutu daripada kekuatan lainnya. Ini telah membuat Amerika Serikat lebih kuat, lebih aman dan lebih terjami," tukasnya.

Trump telah membuat jengkel sekutu Eropanya dengan berulang kali mengatakan negara-negara NATO perlu membayar lebih untuk militer mereka dan meringankan beban AS.

Awal tahun ini, sebelum mengundang Stoltenberg ke Kongres, Ketua DPR Nancy Pelosi memimpin delegasi Partai Demokrat ke Brussels, di mana mereka berusaha meyakinkan sekutu Eropa bahwa perbedaan atas kebijakan Trump hanyalah "pertengkaran keluarga" dan bahwa ikatan transatlantik tetap kuat.

Stoltenberg bertemu pada hari Selasa dengan Trump, yang mengatakan tekanannya pada negara-negara NATO untuk membayar lebih untuk pertahanan mereka mengarah pada puluhan miliar dolar lebih dalam kontribusi, tetapi sekutu AS itu mungkin perlu meningkatkan lebih banyak anggaran mereka.

Stoltenberg pun mengatakan negara-negara anggota NATO telah meningkatkan belanja pertahanan.

“Semua sekutu telah meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka. Sebelum mereka memotong miliaran. Sekarang mereka menambah miliaran,” ucapnya.

“Hanya dalam dua tahun terakhir, sekutu Eropa dan Kanada telah menghabiskan tambahan USD41 miliar untuk pertahanan. Pada akhir tahun depan, angka itu akan naik menjadi USD100 miliar,” sambungnya.

"Ini membuat NATO lebih kuat," kata Stoltenberg mengakhiri. 





Credit  sindonews.com