Senin, 14 Mei 2018

Inggris Akhirnya Izinkan Simbol Agama Dikenakan di Tempat Kerja

Seorang bayi dikalungi salib usai dibaptis dalam upacara pembaptisan massal di Katedral Tritunggal Mahakudus di Tbilisi, Georgia, 21 September 2017. REUTERS/David Mdzinarishvili
Seorang bayi dikalungi salib usai dibaptis dalam upacara pembaptisan massal di Katedral Tritunggal Mahakudus di Tbilisi, Georgia, 21 September 2017. REUTERS/David Mdzinarishvili

CB, Jakarta - Pemerintah Inggris akan mengeluarkan panduan resmi baru untuk memastikan para penganut agama bebas mengenakan salib dan simbol iman lainnya saat bekerja.
Panduan itu mengatakan, perusahaan yang tidak mematuhi aturan baru dapat didenda atau dipaksa membayar kompensasi.

Panduan baru itu datang lima tahun setelah karyawan British Airways, Nadia Eweida memenangkan kasusnya terhadap maskapai penerbangan ketika dia diberitahu untuk menyembunyikan salibnya saat bekerja.
Berbeda dengan Eweida, seorang perawat, Shirley Chaplin tidak memenangkan tantangan serupa. Dia telah diberitahu untuk berhenti mengenakan salibnya di rumah sakit karena membahayakan kesehatan dan keselamatan.

Victoria Atkins, Menteri urusan kejahatan, pengamanan dan kerentanan Inggris mengatakan, diskriminasi di tempat kerja tidak dapat diterima dan melanggar hukum.
"Kami tidak akan mendukungnya," kata Atkins, seperti dilansir Daily Mail pada 13 Mei 2018.

Aturan itu sudah dapat diterapkan pada akhir bulan ini di seluruh Inggris. Perusahaan diharuskan fleksibel dan menunjukkan pemahaman terhadap berbagai agama.
Mengomentari laporan tersebut, Gereja Inggris mengatakan itu adalah keputusan yang masuk akal.




Credit  TEMPO.CO