CB, TEHERAN -- Sebuah kapal patroli Angkatan
Laut Amerika Serikat (AS) mengubah haluan dengan cepat setelah didekati
kapal Korps Pengawal Revolusi Islam milik Iran di Teluk, Selasa (6/9).
Pejabat Departemen Pertahanan AS mengatakan, kapal Iran tersebut berada
dalam jarak 91 meter dengan kapal patroli AS.
Insiden tersebut telah terjadi empat kali dalam waktu kurang dari satu bulan. Para pejabat AS khawatir Iran akan melakukan kesalahan.
Permusuhan Iran dan AS diketahui mulai mereda setelah AS mencabut sanksi terkait kesepakatan penggunaan nuklir oleh Iran. Namun, keduanya masih bersitegang mengenai program rudal balistik Iran dan konflik di Suriah dan Irak.
Juru bicara Angkatan Bersenjata AS Kapten Jeff Davis mengatakan, kapal Iran tersebut berlayar langsung di depan USS Firebolt. Hal tersebut memaksa kapal AS berukuran 53 meter itu mengubah arah.
Seorang pejabat Pertahanan AS menambahkan, jarak sedekat itu tidak aman dan melecehkan manuver AS. Terlebih di dalam kapal Iran terdapat awak kapal yang membawa senjata.
Kapal patroli AS itu mencoba berkomunikasi dengan kapal Iran melalui radio sebanyak tiga kali, namun tidak mendapat tanggapan. Pejabat AS mengatakan telah ada 31 interaksi yang sama dengan kapal Iran di tahun ini, hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.
"Kami tidak melihat jenis aktivitas yang tidak aman dan tidak profesional dari negara lain," ujar pejabat tersebut.
Insiden tersebut telah terjadi empat kali dalam waktu kurang dari satu bulan. Para pejabat AS khawatir Iran akan melakukan kesalahan.
Permusuhan Iran dan AS diketahui mulai mereda setelah AS mencabut sanksi terkait kesepakatan penggunaan nuklir oleh Iran. Namun, keduanya masih bersitegang mengenai program rudal balistik Iran dan konflik di Suriah dan Irak.
Juru bicara Angkatan Bersenjata AS Kapten Jeff Davis mengatakan, kapal Iran tersebut berlayar langsung di depan USS Firebolt. Hal tersebut memaksa kapal AS berukuran 53 meter itu mengubah arah.
Seorang pejabat Pertahanan AS menambahkan, jarak sedekat itu tidak aman dan melecehkan manuver AS. Terlebih di dalam kapal Iran terdapat awak kapal yang membawa senjata.
Kapal patroli AS itu mencoba berkomunikasi dengan kapal Iran melalui radio sebanyak tiga kali, namun tidak mendapat tanggapan. Pejabat AS mengatakan telah ada 31 interaksi yang sama dengan kapal Iran di tahun ini, hampir dua kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.
"Kami tidak melihat jenis aktivitas yang tidak aman dan tidak profesional dari negara lain," ujar pejabat tersebut.
Credit REPUBLIKA.CO.ID