Karena hasilkan dua dokumen, bukan sekadar seremoni.
Hasan Kleib (kiri) dan Arrmanatha Nassir (VIVA.co.id/Rebecca Reiffi Georgina)
CB -
Direktur Jenderal Multilateral Kemlu, Hasan Kleib, mengungkapkan, hasil
yang akan dicapai pada KTT Luar Biasa OKI yang kelima nanti akan
merupakan sebuah solusi yang adil. Tema dalam konferensi ini adalah
"United for Adjust Solution".
"Solusi yang dicapai nanti akan menjadi solusi yang adil, karena selama ini sudah banyak perjanjian yang dinilai masih memiliki unsur ketidakadilan dari sisi Palestina. Jadi, kali ini kami memastikan solusi dari hasil KTT nanti harus adil menyeluruh," kata Hasan, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.
KTT Luar Biasa OKI akan menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi dan deklarasi. Dalam hal ini, Indonesia sudah menerima beberapa masukan dari beberapa negara mengenai draf resolusi terkait pandangan anggota OKI.
Isi dari resolusi, lanjut Hasan, adalah pernyataan dan posisi negara anggota OKI terhadap Palestina. Sementara itu, deklarasi lebih ke langkah konkret. Hasan juga menegaskan, untuk pertama kalinya, Indonesia ingin melihat KTT ini sebagai suatu proses bukan seremoni belaka.
"Indonesia sudah memastikan ke Palestina bahwa akan ada langkah tindak lanjut mengenai apa yang akan dilakukan setelah KTT ini. Draf resolusi akan dibawa pada hari pertama (Minggu) untuk dibahas pada tingkatan menteri, dikaji lalu disepakati dalam KTT," paparnya.
"Solusi yang dicapai nanti akan menjadi solusi yang adil, karena selama ini sudah banyak perjanjian yang dinilai masih memiliki unsur ketidakadilan dari sisi Palestina. Jadi, kali ini kami memastikan solusi dari hasil KTT nanti harus adil menyeluruh," kata Hasan, di Gedung Kemlu RI, Jakarta, Jumat, 4 Maret 2016.
KTT Luar Biasa OKI akan menghasilkan dua dokumen, yakni resolusi dan deklarasi. Dalam hal ini, Indonesia sudah menerima beberapa masukan dari beberapa negara mengenai draf resolusi terkait pandangan anggota OKI.
Isi dari resolusi, lanjut Hasan, adalah pernyataan dan posisi negara anggota OKI terhadap Palestina. Sementara itu, deklarasi lebih ke langkah konkret. Hasan juga menegaskan, untuk pertama kalinya, Indonesia ingin melihat KTT ini sebagai suatu proses bukan seremoni belaka.
"Indonesia sudah memastikan ke Palestina bahwa akan ada langkah tindak lanjut mengenai apa yang akan dilakukan setelah KTT ini. Draf resolusi akan dibawa pada hari pertama (Minggu) untuk dibahas pada tingkatan menteri, dikaji lalu disepakati dalam KTT," paparnya.
Credit VIVA.co.id