Konsep terbang melebihi kecepatan suara lama dilupakan
sejak bencana Concorde. Tapi kini generasi baru jet supersonik yang
lebih ramah lingkungan mulai bermunculan dan siap meramaikan kembali
penerbangan sipil.
Tercepat di Langit
Sejumlah perusahaan mengembangkan pesawat supersonik buat membawa manusia kembali terbang melebihi kecepatan suara. Semua desain yang disuguhkan memiliki kelebihan dibandingkan pendahulunya, Concorde. Pesawat lebih efektif dan ramah lingkungan. Dulu Concorde dianggap produk gagal karena rawan kerusakan dan terlalu bising sehingga cuma diizinkan terbang dengan kecepatan supersonik di atas samuderaMenembus Tembok Udara
Untuk terbang melebihi kecepatan suara sebuah pesawat tidak cuma harus memiliki kecepatan tinggi, tetapi juga desain aerodinamika yang sangat efektif. Karena saat mendekati kecepatan suara, udara di sekitar pesawat akan memadat dan membentuk hambatan serupa tembok atau yang disebut Sonic Barrier. Desain yang baik akan mengurangi hambatan suara dan dengan begitu mereduksi konsumsi bahan bakar.Monster Hijau
Lockheed Martin menjadi pionir penerbangan supersonik hijau dengan meluncurkan "Supersonic Green Machine." Berbeda dengan pesawat pada umumnya, jet supersonik ini memiliki konfigurasi mesin berbentuk "V" yang diletakkan terbalik di atas sayap belakang. Raksasa industri penerbangan AS itu meyakini desain tersebut akan mengurangi efek "sonic barrier" dan membuat pesawat lebih efektif.Cepat dan Hemat
Lockheed juga menawarkan desain lain pesawat supersonic ramah lingkungan. Serupa seperti kembarannya, burung besi bernama N+2 ini didesain untuk mengurangi hambatan suara sebanyak mungkin untuk menghemat bahan bakar. Meski baru berupa oret-oretan rancangan, Lockheed mengklaim mampu memproduksi N+2 mulai tahun 2020.Aerion AS2
Konsep lain diperkenalkan Aerion dengan mengusung desain yang sangat ramping. AS2 diracik lewat kerjasama dengan raksasa penerbangan Airbus. Dikembangkan sebagai jet pribadi berkapasitas 20 kursi, pesawat ini tidak cuma mampu terbang melebihi kecepatan suara, tetapi juga lebih efektif dan aman. AS2 direncanakan mulai diproduksi tahun 2021 dengan kapasitas 30 pesawat per tahun.Spike S-512
Spike Aerospace membidik pengusaha berkocek tebal ketika mendesain S-512. Konsep yang dikembangkan perusahaan asal AS ini serupa dengan pesaingnya, Aerion. S-512 memiliki tubuh ramping dan dilengkapi dengan sayap delta yang telah dimodifikasi untuk mengurangi efek sonic barrier. Spike mengklaim produknya itu mampu melesat 2200 kilometer per jam dan melahap jarak lebih dari 10.000 kilometer.Besar Tapi Ringan
Tidak ada kata lain yang lebih tepat menggambarkan Lapcat A2 selain raksasa langit. Memiliki panjang dua kali lipat Airbus A380, jet besi berbahan bakar hidrogen cair ini mampu terbang dari Sydney ke Frankfurt cuma dalam waktu empat jam. Kendati berbadan besar, Lapcat A2 yang buatan Inggris ini punya bobot lebih ringan ketimbang Boeing 747 dan bisa mengudara lewat landas pacu yang ada saat iniCredit DW