Jumat, 04 Maret 2016

AS Hibahkan Black Hawk kepada Yordania untuk Hadapi ISIS



AS Hibahkan Black Hawk kepada Yordania untuk Hadapi ISIS  
AS telah mengirimkan delapan helikopter serbu Black Hawk kepada Yordania untuk menghadapi ISIS dan mencegah penyusupan militan Suriah di perbatasan. (Reuters/Muhammad Hamed)
 
 
Jakarta, CB -- Amerika Serikat mengirimkan delapan helikopter serang Black Hawk ke Yordania sebagai hibah militer untuk membantu negara itu dalam menghadapi ancaman ISIS. Ini adalah bagian dari bantuan militer AS sebesar US$450 juta atau lebih dari Rp5,9 triliun bagi Yordania untuk tahun 2016.

Duta Besar AS untuk Yordania Alice G. Wells dalam pernyataannya saat upacara serah terima di pangkalan militer Marka, Amman, Kamis (3/3), mengatakan helikopter UH604 Black Hawk akan memberikan negara itu kemampuan lebih baik dalam mengamankan perbatasan dari ISIS. Yordania merupakan salah satu negara anggota "Pasukan Reaksi Cepat" yang didanai AS untuk menghadapi kelompok bersenjata pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi itu.

"AS berkomitmen untuk berada bersama Yordania dalam menghadapi ancaman Daesh," kata Wells, menyebut singkatan ISIS dalam bahasa Arab, dikutip Reuters.

AS mengatakan mereka akan mengirimkan delapan helikopter Black Hawk model terbaru ke Yordania senilai sekitar US$200 juta pada akhir 2017. Menurut pejabat AS yang tidak disebut namanya, dikutip dari Jordan Times, bantuan itu sepenuhnya hibah dan tidak dikenakan biaya. Helikopter itu sama dengan jenis yang saat ini digunakan militer AS.

Sejak Februari 2015, Wells mengatakan AS telah mengirimkan bantuan lebih dari 26 ribu pucuk senapan mesin, lebih dari 3 juta amunisi senjata kecil, ratusan bom dan 5.000 perangkat penglihatan malam.

ISIS yang menguasai sebagian Irak dan Suriah merupakan ancaman besar bagi Yordania. Perang Yordania terhadap ISIS mulai gencar sejak akhir 2014 saat kelompok ISIS mengeksekusi mati pilot jet tempur Yordania dengan cara dibakar hidup-hidup.

Yordania juga menghadapi ancaman ISIS di dalam negeri. Awal pekan ini, tentara Yordania berhasil menewaskan tujuh terduga ISIS dalam sebuah operasi militer di negara itu. Para terduga ISIS itu disebut tengah merencanakan serangan di Yordania.

Bagi AS, Yordania adalah salah satu mitra kunci di Timur Tengah. Saat ini rudal Patriot AS telah ditempatkan di kerajaan itu dan ratusan tentara AS diturunkan ke Yordania untuk misi pelatihan.

Sejak perang Suriah pecah pada 2011, AS menghabiskan jutaan dolar untuk membantu Yordania dalam membangun sistem pengawasan perbatasan, demi mencegah penyusupan militan dari negara tetangga, Suriah.

Sebelumnya Yordania meminta bantuan pesawat nirawak atau drone MG-9 Reaper, namun ditolak pemerintah AS.

"Yordania menerima salah satu bantuan militer luar negeri terbesar di dunia setelah Kongres AS menyetujui US$450 juta untuk tahun fiskal 2016," kata Wells.

Pejabat AS kepada Reuters mengatakan, bantuan militer untuk Yordania diperkirakan akan naik lagi menjadi US$800 juta pada tahun ini dan semakin bertambah di masa mendatang.





Credit  CNN Indonesia