Jumat, 05 Desember 2014
Tiongkok Kucurkan US$163 miliar untuk Industri Prosesornya
CB: Setelah berinvestasi lebih dari US$5 miliar di tahun lalu, Tiongkok kembali akan mengucurkan dana untuk mendongkrak industri prosesornya. Kebutuhan akan prosesor memang sangat tinggi di negara dengan pertumbuhan ekonomi paling pesat di dunia ini. Untuk itu, pemerintah Tiongkok ingin mendongkrak industri tersebut serta mengurangi ketergantungan negaranya terhadap prosesor impor.
Tiongkok memiliki lebih dari 1,3 miliar pengguna ponsel, namun 90% di antaranya masih menggunakan prosesor yang diimpor dari negara lain. Dengan presentase konsumsi hingga 45% dari jumlah prosesor di dunia, Tiongkok memiliki peluang besar untuk mendongkrak industri prosesornya.
Untuk itulah, mereka sebelumnya telah mengucurkan dana sebesar US$5 miliar. Tak berhenti sampai di situ, mereka berencana kembali mengucurkan dana hingga US$163 miliar pada 5 hingga 10 tahun ke depan untuk mengurangi ketergantungan pada prosesor impor. Dengan demikian, Tiongkok berambisi untuk meningkatkan penjualan prosesornya hingga 40% di tahun 2015.
Industri chip dan prosesor tidak hanya meliputi barang-barang elektronik yang digunakan sehari-hari. Berbagai peralatan militer modern saat ini juga sangat bergantung pada perangkat elektronik, dalam hal ini adalah chip dan processor.
Dengan demikian, ketergantungan akan prosesor impor membuat posisi Tiongkok menjadi lemah di hadapan negara pembuat prosesor, seperti Taiwan.
Credit Metrotvnews.com