Jumat, 05 Desember 2014
Menperin Canangkan Kawasan Industri Morowali Tsingshan
Saleh Husin (sumber: Beritasatu.com/Ezra Sihite)
Morowali (CB) - Menteri Perindustrian (Menperin), Saleh Husin, hari ini, Jumat (5/12), dijadwalkan mencanangkan Kawasan Industri Morowali Tsingshan (KIMT) di Morowali, Sulawesi Tengah.
Menperin tiba di Bandara Haluoleo Kendari, Sulawesi Tenggara sekitar pukul 10:15 WITA dan menggunakan helikopter menuju Morowali, Sulawesi Tengah dan tiba di KIMT sekitar pukul 11:00 WITA.
Pencanangan KIMT ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menperin dijadwalkan berlangsung setelah shalat Jumat, dengan disaksikan Bupati Morowali, Anwar Hafidz, dan para pejabat dari kementerian terkait serta jajaran direksi dan karyawan PT Bintang Delapan Mineral dan PT Sulawesi Mining Investment dan PT Indonesia Morowali Industrial Park yang berinvestasi di KIMT.
Dijelaskan, KIMT merupakan satu dari 13 kawasan industri terpadu di luar Pulau Jawa yang menjadi prioritas Kementerian Perindustrian dalam lima tahun mendatang.
Ke-13 kawasan industri di luar Pulau Jawa yang akan dikembangkan adalah Kawasan Industri Teluk Bintuni (Papua Barat), Kawasan Industri Halmahera Timur (Maluku Utara), Kawasan Ekonomi Khusus Bitung (Sulawesi Utara), Kawasan Ekonomi Khusus Palu dan KIMT (Sulawesi Tengah), Kawasan Industri Konawe (Sulawesi Tenggara) dan Kawasan Industri Bantaeng (Sulawesi Selatan).
Selanjutnya akan dibangun Kawasan Industri Batulicin (Kalimantan Selatan), Kawasan Industri Ketapang dan Landak (Kalimantan Barat), Kawasan Industri Kuala Tanjung dan Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei(Sumatera Utara), juga Kawasan Industri Tanggamus (Lampung).
Kementerian Perindustrian (Kemperin) fokus mengembangkan 13 kawasan industri prioritas di Luar Pulau Jawa untuk mendorong pertumbuhan dan penyebaran industri nasional karena sangat disadari bahwa pembangunan sektor industri belum merata dan sangat dominan di Pulau Jawa.
Selama lima tahun ke depan, Kemperin telah menetapkan untuk membangun dan mengembangkan 15 kawasan industri prioritas, 13 di luar Pulau Jawa dan 2 di Pulau Jawa.
Hal itu, sejalan dengan Nawa Cita Presiden Joko Widodo yang ingin meningkatkan produktifitas dan daya saing Indonesia di pasar internasional melalui pembangunan sekurang-kurangnya 10 kawasan industri terpadu.
Credit BeritaSatu