IDLIB
- Kelompok oposisi Suriah yang bertahan di wilayah Idlib, barat laut
Suriah, pada Sabtu kemarin mengumumkan bahwa mereka telah mulai menarik
senjata berat dari garis depan. Hal ini sesuai dengan kesepakatan antara
Turki dan Rusia.
Juru bicara Front Pembebasan Suriah yang berafiliasi dengan tentara Pembebasan Suriah (FSA), Naci Mustafa mengatakan, kelompok oposisi mulai menarik senjata berat mereka sesuai dengan perjanjian Sochi. Dalam perjanjian itu, Rusia dan Turki sepakat untuk menetapkan sebuah zona demiliterisasi.
Juru bicara Front Pembebasan Suriah yang berafiliasi dengan tentara Pembebasan Suriah (FSA), Naci Mustafa mengatakan, kelompok oposisi mulai menarik senjata berat mereka sesuai dengan perjanjian Sochi. Dalam perjanjian itu, Rusia dan Turki sepakat untuk menetapkan sebuah zona demiliterisasi.
Meski
begitu, Mustafa mengatakan, senjata ringan akan tetap ditempatnya dan
mereka akan terus menggali parit sebagai langkah untuk kemungkinan
menghadapi serangan oleh rezim Suriah.
"Penarikan senjata berat sedang dilakukan dengan koordinasi pemerintah Turki," katanya seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (7/10/2018).
Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan koleganya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib. Idlib adalah benteng oposisi Suriah terakhir.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi zona eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
"Penarikan senjata berat sedang dilakukan dengan koordinasi pemerintah Turki," katanya seperti dikutip dari Anadolu, Minggu (7/10/2018).
Setelah pertemuan di Sochi bulan lalu antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan koleganya dari Rusia Vladimir Putin, kedua negara sepakat untuk membentuk zona demiliterisasi di Idlib. Idlib adalah benteng oposisi Suriah terakhir.
Ankara dan Moskow juga menandatangani nota kesepahaman yang menyerukan stabilisasi zona eskalasi Idlib, di mana tindakan agresi secara tegas dilarang.
Berdasarkan
kesepakatan itu, kelompok-kelompok oposisi di Idlib akan tetap di
daerah-daerah di mana mereka berada, sementara Rusia dan Turki akan
melakukan patroli bersama di daerah itu dengan maksud untuk mencegah
pertempuran baru.
Suriah baru saja mulai keluar dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011, ketika rezim Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan yang tak terduga.
Suriah baru saja mulai keluar dari konflik dahsyat yang dimulai pada 2011, ketika rezim Assad menindak keras para demonstran dengan keganasan yang tak terduga.
Credit sindonews.com