ANKARA
- Presiden Turki Recep Tayyep Erdogan menepis upaya Arab Saudi untuk
menyalahkan pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi pada operasi jahat.
Erdogan menyebutnya sebagai pembunuhan keji yang direncanakan dan
menuntut Riyadh menghukum mereka yang bertanggung jawab, tidak peduli
seberapa tinggi posisi mereka.
Namun, Erdogan tidak menyebutkan nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto yang berkuasa di Arab Saudi yang dicurigai beberapa anggota parlemen Amerika Serikat (AS) memerintahkan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Erdogan mengatakan orang yang mengatur pembunuhan itu harus "diperhitungkan". Komentarnya adalah yang paling eksplisit namun dalam kasus yang telah memicu kemarahan global.
Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi, seorang warga AS dan kritikus putra mahkota, tewas dan dipotong-potong di dalam konsulat oleh agen Saudi pada 2 Oktober. Sumber-sumber Turki mengatakan pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan itu. Namun Erdogan tidak membuat referensi untuk rekaman audio apa pun.
"Institusi keamanan dan intelijen memiliki bukti yang menunjukkan pembunuhan itu direncanakan," kata Erdogan kepada anggota Partai AK-nya di parlemen.
"Menyematkan kasus semacam itu pada beberapa anggota keamanan dan intelijen tidak akan memuaskan kami atau masyarakat internasional," imbuhnya.
“Pemerintah Saudi telah mengambil langkah penting dengan mengakui pembunuhan itu. Mulai sekarang, kami mengharapkan mereka untuk mengungkap semua yang bertanggung jawab atas masalah ini dari atas ke bawah dan membuat mereka menghadapi hukuman yang diperlukan,” ujar Erdogan.
"Dari orang yang memberi perintah, kepada orang yang membawanya keluar, mereka semua harus dibawa untuk mempertanggungjawabkan," tukasnya seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (24/10/2018).
Namun, Erdogan tidak menyebutkan nama Putra Mahkota Mohammed bin Salman, penguasa de facto yang berkuasa di Arab Saudi yang dicurigai beberapa anggota parlemen Amerika Serikat (AS) memerintahkan pembunuhan kolumnis Washington Post, Jamal Khashoggi.
Erdogan mengatakan orang yang mengatur pembunuhan itu harus "diperhitungkan". Komentarnya adalah yang paling eksplisit namun dalam kasus yang telah memicu kemarahan global.
Para pejabat Turki mencurigai Khashoggi, seorang warga AS dan kritikus putra mahkota, tewas dan dipotong-potong di dalam konsulat oleh agen Saudi pada 2 Oktober. Sumber-sumber Turki mengatakan pihak berwenang memiliki rekaman audio yang konon mendokumentasikan pembunuhan itu. Namun Erdogan tidak membuat referensi untuk rekaman audio apa pun.
"Institusi keamanan dan intelijen memiliki bukti yang menunjukkan pembunuhan itu direncanakan," kata Erdogan kepada anggota Partai AK-nya di parlemen.
"Menyematkan kasus semacam itu pada beberapa anggota keamanan dan intelijen tidak akan memuaskan kami atau masyarakat internasional," imbuhnya.
“Pemerintah Saudi telah mengambil langkah penting dengan mengakui pembunuhan itu. Mulai sekarang, kami mengharapkan mereka untuk mengungkap semua yang bertanggung jawab atas masalah ini dari atas ke bawah dan membuat mereka menghadapi hukuman yang diperlukan,” ujar Erdogan.
"Dari orang yang memberi perintah, kepada orang yang membawanya keluar, mereka semua harus dibawa untuk mempertanggungjawabkan," tukasnya seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (24/10/2018).
Riyadh
awalnya menolak mengetahui tentang nasib Khashoggi sebelum mengatakan
dia terbunuh dalam perkelahian di konsulat, reaksi yang berujung pada
skeptisisme oleh beberapa pemerintah Barat, menekankan hubungan mereka
dengan eksportir minyak terbesar dunia.
Saudi itu telah mengubah bagian-bagian dari narasi resminya tentang pembunuhan itu, yang semakin memperdalam perhatian internasional. Sejumlah eksekutif dan pemerintah Barat telah menarik diri dari pertemuan puncak investasi Saudi yang dimulai pada hari Selasa kemarin.
Sebuah pertemuan kabinet Saudi yang diketuai oleh Raja Salman mengatakan Riyadh akan menahan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu dan mereka yang gagal dalam tugas mereka, siapa pun mereka.
Saudi itu telah mengubah bagian-bagian dari narasi resminya tentang pembunuhan itu, yang semakin memperdalam perhatian internasional. Sejumlah eksekutif dan pemerintah Barat telah menarik diri dari pertemuan puncak investasi Saudi yang dimulai pada hari Selasa kemarin.
Sebuah pertemuan kabinet Saudi yang diketuai oleh Raja Salman mengatakan Riyadh akan menahan mereka yang bertanggung jawab atas pembunuhan itu dan mereka yang gagal dalam tugas mereka, siapa pun mereka.
Credit sindonews.com