ISLAMABAD
- Pesawat-pesawat jet tempur Pakistan mendarat di jalan raya utama
penghubung Islamabad dan Lahore. Manuver di jalan raya itu merupakan
latihan Angkatan Udara Pakistan di tengah memanasnya ketegangan dengan
India.
Selama manuver, Angkatan Udara Pakistan sengaja menutup jalan raya pada hari Kamis. Pakistan dan India terus berseteru di wilayah Kashmir yang disengketakan kedua pihak.
Perseteruan terbaru kedua negara pecah di perbatasan Uri. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa kedua negara bersenjata nuklir ini akan terlibat konflik besar.
India menuduh Pakistan berada di balik serangan pada hari Minggu di sebuah pangkalan militer yang menewaskan 18 tentara India di wilayah Kashmir. Namun, Pakistan menolak tuduhan itu.
Latihan jet-jet tempur Pakistan di jalan raya yang dijuluki “High Mark” itu berlangsung dua hari, mulai dari Kamis hingga Jumat (23/9/2016) hari ini.
”Mereka mendarat di jalan dalam hal ini, ya. Itu adalah sesuatu yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun," kata juru bicara Angkatan Udara Pakistan, Commodore Javed Mohammad Ali, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya, latihan jet-jet tempur Pakistan ini tidak diperintahkan dalam menanggapi ketegangan baru dengan India. Terkait waktunya yang bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dengan India, Ali menegaskan hal itu hanya kebetulan.
”Latihan ini, High Mark, tidak dilakukan dalam semalam saja,” ujarnya.
Sementara itu, di New York, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif meminta Majelis Umum PBB untuk menyelidiki kekejaman pasukan India di Kashmir. Setidaknya 78 warga sipil telah tewas dan ribuan terluka dalam lebih dari dua bulan terakhir akibat bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan India di Kashmir.
Selama manuver, Angkatan Udara Pakistan sengaja menutup jalan raya pada hari Kamis. Pakistan dan India terus berseteru di wilayah Kashmir yang disengketakan kedua pihak.
Perseteruan terbaru kedua negara pecah di perbatasan Uri. Hal itu memicu kekhawatiran bahwa kedua negara bersenjata nuklir ini akan terlibat konflik besar.
India menuduh Pakistan berada di balik serangan pada hari Minggu di sebuah pangkalan militer yang menewaskan 18 tentara India di wilayah Kashmir. Namun, Pakistan menolak tuduhan itu.
Latihan jet-jet tempur Pakistan di jalan raya yang dijuluki “High Mark” itu berlangsung dua hari, mulai dari Kamis hingga Jumat (23/9/2016) hari ini.
”Mereka mendarat di jalan dalam hal ini, ya. Itu adalah sesuatu yang telah mereka lakukan selama bertahun-tahun," kata juru bicara Angkatan Udara Pakistan, Commodore Javed Mohammad Ali, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya, latihan jet-jet tempur Pakistan ini tidak diperintahkan dalam menanggapi ketegangan baru dengan India. Terkait waktunya yang bersamaan dengan meningkatnya ketegangan dengan India, Ali menegaskan hal itu hanya kebetulan.
”Latihan ini, High Mark, tidak dilakukan dalam semalam saja,” ujarnya.
Sementara itu, di New York, Perdana Menteri Pakistan Nawaz Sharif meminta Majelis Umum PBB untuk menyelidiki kekejaman pasukan India di Kashmir. Setidaknya 78 warga sipil telah tewas dan ribuan terluka dalam lebih dari dua bulan terakhir akibat bentrokan antara demonstran dan pasukan keamanan India di Kashmir.
Credit Sindonews