Kamis, 15 September 2016

Presiden Komisi Eropa: Brexit Bukan Akhir dari Uni Eropa

 
Presiden Komisi Eropa Brexit Bukan Akhir dari Uni Eropa
Presiden Komisi Eropa Jean-Claude Juncker | (Reuters)
 
STRASBOURG - Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, berusaha untuk menggalang dukungan bagi Uni Eropa. Ia mengatakan, Uni Eropa telah babak belur oleh referendum Inggris yang dimenangkan kelompok Brexit tetapi tidak akan berakhir meski diterpa krisis eksistensial.

Dalam menetapkan rencana Komisi untuk pertama kalinya sejak Inggris keluar dari Uni Eropa pada 23 Juni lalu, Juncker menyoroti referendum Inggris sebagai peringatan bahwa Uni Eropa menghadapi pertempuran untuk bertahan hidup melawan nasionalisme di Eropa.

"Uni Eropa tidak memiliki cukup ikatan. Ada perpecahan di luar sana dan seringkali fragmentasi tercipta. Itu meninggalkan ruang untuk populisme," katanya kepada Parlemen Eropa di Strasbourg seperti dikutip dari Reuters, Kamis (15/9/2016).

Ia juga mencatat sendiri secara eksekutif terbatasnya respons terhadap masalah yang timbul akibat pembagian antara negara yang buruk yang pernah dilihatnya selama tiga dekade dalam potik Uni Eropa.

Tapi ia lantas menggarisbawahi bahwa ia percaya blok perdagangan terbesar di dunia itu masih merupakan kekuatan penting. "Uni Eropa tidak sedemikian berisiko," katanya.




Credit  Sindonews