RIYADH
- Pasukan sekutu kelompok Houthi menyerang melintasi perbatasan ke
provinsi Jizan selatan Arab Saudi pada hari Kamis (15/9/2016). Kedua
belah pihak saling mengklaim kemenangan dalam pertempuran tersebut dan
memberikan keterangan berbeda mengenai jumlah korban.
Sumber di koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan pasukan Saudi di Gunung Jabal Dukhan berhasil menangkal serangan pasukan Pengawal Republik Yaman yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh. Bentrokan tersebut menewaskan 25 orang dan melukai 30 orang seperti dikutip dari Reuters.
Sedangkan di Ibu Kota Yaman, Sana'a, seorang pejabat Houthi mengatakan bentrokan tersebut berujung kepada keberhasilan kelompok pemberontak itu menguasai gunung tersebut dan sebuah tempat bernama Al Romaih.
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh adalah sekutu kelompok Houthi, kelompok pemberontak yang diperangi oleh kelompok koalisi pimpinan Arab Saudi sejak Maret 2015. Koalisi Arab Saudi mencoba mengembalikan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi kembali ke tampuk kekuasaan.
Perkiraan PBB menyebutkan konflik yang berlangsung di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan membuat lebih dari tiga juta orang menjadi pengungsi.
Sumber di koalisi yang dipimpin Arab Saudi mengatakan pasukan Saudi di Gunung Jabal Dukhan berhasil menangkal serangan pasukan Pengawal Republik Yaman yang setia kepada mantan presiden Ali Abdullah Saleh. Bentrokan tersebut menewaskan 25 orang dan melukai 30 orang seperti dikutip dari Reuters.
Sedangkan di Ibu Kota Yaman, Sana'a, seorang pejabat Houthi mengatakan bentrokan tersebut berujung kepada keberhasilan kelompok pemberontak itu menguasai gunung tersebut dan sebuah tempat bernama Al Romaih.
Mantan presiden Yaman Ali Abdullah Saleh adalah sekutu kelompok Houthi, kelompok pemberontak yang diperangi oleh kelompok koalisi pimpinan Arab Saudi sejak Maret 2015. Koalisi Arab Saudi mencoba mengembalikan Presiden Abd Rabbu Mansour Hadi kembali ke tampuk kekuasaan.
Perkiraan PBB menyebutkan konflik yang berlangsung di Yaman telah menewaskan lebih dari 10.000 orang dan membuat lebih dari tiga juta orang menjadi pengungsi.
Credit Sindonews