Rancangan yang dirilis pada Senin (12/9/2016) itu mengungkap bahwa New Glenn, nama roket itu, monster. Ukuran roket itu setara dengan Saturn V, roket Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) tahun 1966-1973.
Bezos yang juga pendiri Amazon dan pemilik media The Washington Post mengatakan, "Misi kami adalah memungkinkan jutaan orang hidup dan bekerja di antariksa, dan New Glenn adalah langkah penting."
Berdiameter 7 meter, roket itu menjadi salah satu roket baru terbesar, mengalahkan Vulcan, Falcon 9, dan Delta IV Heavy.
Blue Origin membuat 2 variasi New Glenn, "2 stage" dan "3 stage". Variasi "2 stage" yang punyab tinggi 82 meter bakal mengantarkan manusia ke orbit rendah Bumi.
Sementara, variasi "3 stage" yang punya tinggi sekitar 95 meter bakal memungkinkan manusia terbang ke luar orbit Bumi.
Menggunakan mesin BE 4 engines yang dikembangkan sendiri oleh Blue Origin, New Glenn revolusioner karena bisa dipakai berulang kali.
Hal itu penting untuk memangkas ongkos penerbangan antariksa. Bayangkan betapa mahalnya jika setiap kali terbang Jakarta-Tokyo harus menggunakan pesawat baru.
Charles Miller, presiden NexGen Space L.L.C. yang juga mantan penasehat senior NASA kepada New York Times, Senin, mengatakan, "Kemampuan dipakai berulang kali akan mengubah permainan."
New Glenn juga punya keunggulan karena ukurannya besar dan didayai 7 mesin. Menurutnya, itu bisa memangkas ongkos penerbangan antariksa sebab memungkinkan lebih banyak penumpang sekali terbang.
Blue Origin menargetkan, misi ke antariksa ke New Glenn pada akhir dekade ini. Awalnya, yang bisa terbang mungkin hanya orang kaya. Namun ke depan, ditargetkan penerbangan antariksa bisa lebih murah.
Miller mengatakan, kemudahan penerbangan antariksa bakal memberi keuntungan bagi ilmu pengetahuan. Manusia bisa memerkirakan cuaca lebih akurat, memanen energi surya lebih baik, serta memonitor karbon lebih akurat.
Credit KOMPAS.com