Serangan Israel menyasar "posisi-posisi artileri Rezim Suriah di Dataran Tinggi Golan tengah" sebagai respons terhadap "proyektil" yang pada Senin menghantam Golan utara tanpa menyebabkan korban menurut pernyataan dari militer Israel.
Seorang juru bicara militer Israel kepada kantor berita AFP pada Senin mengatakan tembakan proyektil itu kemungkinan besar tidak disengaja, bukan luapan "pertempuran internal di Suriah."
Itu adalah insiden keempat dalam sembilan hari, dan muncul setelah gencatan senjata baru di Suriah yang diperantarai oleh Rusia dan Amerika Serikat (AS) berlaku mulai Senin.
Gencatan senjata awal 48 jam pertama tidak berlaku untuk daerah yang dikuasai oleh kelompok ekstremis seperti ISIS.
Tentara Israel menganggap pemeritah Suriah bertanggung jawab atas tembakan apapun yang berasal dari wilayahnya, terlepas dari sumbernya.
Peristiwa serupa terjadi pada Juli dan bulan sebelumnya.
Israel berusaha menghindari terlibat dalam perang rumit Suriah yang sekarang sudah berlangsung enam tahun, namun menyerang target militer Suriah ketika ada tembakan akibat konflik di negara tersebut.
Israel merebut 1.200 kilometer persegi wilayah Dataran Tinggi Golan dari Suriah dalam Perang Enam Hari tahun 1967 dan kemudian mencaploknya dalam gerakan yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional.
Credit ANTARA News