Selasa, 13 September 2016

Hollande Nilai Respons AS atas Serangan 9/11 Sebabkan Kekacauan

 
Hollande Nilai Respons AS atas Serangan 9 11 Sebabkan Kekacauan
Presiden Prancis Francois Hollande. | (REUTERS/Christophe Ena)
 
PARIS - Presiden Prancis, Francois Hollande, menilai respons Amerika Serikat (AS) terhadap serangan 11 September 2001 (9/11) telah menyebabkan kekacauan, karena dilakukan secara meluas termasuk menginvasi Irak. Kebijakan Luar Negeri AS itu juga dianggap membuat Prancis menderita.

Dalam sebuah posting di Facebook untuk mengenang korban serangan 9/11, Hollande mengkritik cara pemerintahan Presiden George W. Bush dalam menanggapi serangan teror terbesar terhadap AS tersebut.

”Respons pemerintahan Amerika menanggapi serangan ini  jauh dari (sekadar) memberantas ancaman, (tapi) diperluas ke daerah yang lebih luas. Yakni ke Irak,” tulis Presiden Hollande, seperti dikutip AFP, Senin (12/9/2016).

”Dan meskipun Perancis melalui (mantan Presiden) Jacques Chirac benar untuk menolak bergabung dalam intervensi (di Irak) yang dikutuk, tetap menjadi korban akibat kekacauan yang ditimbulkannya,” lanjut Hollande.

Pada tanggal 11 September 2001, kelompok teroris Al-Qaeda membajak empat pesawat yang kemudian digunakan untuk melakukan serangan terbesar dalam sejarah AS modern. AS merespons serangan itu dengan menyerang Afghanistan yang saat itu dikuasai Taliban sebagai balas dendam terhadap pendiri Al-Qaeda, Osama bin Laden.

Dua tahun, yakni tahun 2003, AS menyerbu Irak, dengan tuduhan bahwa pemerintah Saddam Hussein memiliki hubungan dengan Al-Qaeda. Namun, tuduhan itu sulit dibuktikan.

Akibat invasi AS ke Irak itu, kini kekacauan besar terjadi. Konflik sektarian pecah sejak lengsernya rezim Saddam Hussein. Puncaknya, muncul kelompok Islamic State atau ISIS yang belakangan diketahui mantan orang-orang kepercayaan Saddam Hussein ikut berada di balik kelompok ISIS.


Credit  Sindonews