Foto: Eduardo Simorangkir
Jakarta - PT Lippo Cikarang Tbk akan membangun moda transportasi massal Automated People Mover (APM) dalam bentuk Automated Guideway Transit (AGT), sebuah kereta otomatis yang dipisahkan oleh sistem transit di mana kendaraan secara otomatis akan mengikuti rel yang ada. Sistem transportasi ini telah dikembangkan di kota-kota di Singapura, Jepang, Korea, Dubai, hingga Amerika.
Sistem transportasi baru yang terintegrasi ini diharapkan dapat mengubah paradigma masyarakat dalam menggunakan transportasi umum. Jika dibandingkan dengan moda transportasi sejenis lainnya, AGT memiliki pergerakan yang lebih cepat namun halus sehingga tidak menimbulkan suara bising dan getaran.
"Jadi ini moda transportasi masa depan, bukan lagi pakai mobil ke Jakarta habis waktu dua hingga tiga jam. Kita akan selesaikan ini antara 2017 hingga 2019," ujar Direktur Marketing Officer PT Lippo Cikarang Tbk Stanley Ang di Jakarta, Selasa (13/9/2016).
Dengan kecepatannya dan sistem yang terintegrasi, jenis transportasi ini dapat mengangkut 50 ribu hingga 250 ribu penumpang setiap harinya. Pengoperasiannya pun tidak menggunakan sistem gerbong seperti MRT, dan dapat dikonfigurasi dengan mudah. Adapun panjang lintasan dari sistem transportasi ini berkisar 5-30 km, dengan jarak antar stasiun berkisar 1-2 km saja.
AGT menggunakan tiang pier atau jalur di atas jalan dengan ukuran yang lebih ramping (8,4 meter) dari kereta api atau commuter line (9,3 meter). Kereta ini juga dapat lebih leluasa pergerakan memutarnya dengan radius mencapai 30 meter sehingga lebih flexible dalam beroperasi.
Biaya konstruksi moda transportasi AGT ini ditenggarai lebih murah dari moda transportasi sejenis seperti commuter dan MRT, karena penggunaan jenis infrastruktur yang lebih kecil dan ringan, di mana berat rodanya lebih ringan 6-9 ton dari kereta biasa . Konstruksi pun dapat dilakukan dengan cepat mengingat pengerjaannya tidak membutuhkan pengadaan lahan, karena dapat dibangun di atas jalan yang sudah tersedia. Hal ini pula yang mendukung optimisme PT Lippo Cikarang pengerjaannya akan selesai di 2019 mendatang.
Saat ini Lippo tengah menunggu koordinasi dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) sebagai upaya pengerjaan pembangunan moda transportasi masa depan ini.
"Jadi kita ajak para stakeholder memikirkan satu moda transportasi masa depan, bagaimana kita mengusahakan suatu kota yang terintegrasi. Mengurangi perjalanan dengan menggunakan kendaraan. Selama ini sudah pakai lampu lalu lintas, ganjil genap, 3 in 1. Lalu kawasan yang sifatnya bertumpu pada simpul-simpul angkutan umum. Kita tidak bisa andalkan itu saja," pungkasnya.
Credit detikFinance