Kamis, 22 September 2016

Di Peringatan Perang Iran-Irak, Teheran Ancam Hancurkan Israel


 
CHAVOSH HOMAVANDI / AFP Sebuah truk yang mengangkur rudal jarak menengah Sejjil tampil dalam parade militer memperingati awal Perang Iran-Irak di Teheran, Rabu (21/9/2016).
TEHERAN, CB - Peringatan 36 tahun awal Perang Iran-Irak, Rabu (21/9/2016), digunakan Teheran untuk memamerkan kekuatan militernya di tengah suhu politik Timur Tengah yang memanas.

Dalam parade militer itu Iran memamerkan puluhan rudal, jet tempur, tank dan defile pasukan melintasi pusat kota Teheran.

Salah satu persenjataan yang dipamerkan adalah rudal baru yang bisa mengangkut berbagai jenis hulu ledak yang dinamai Zolfaghar.

Selain memamerkan rudal balistik baru ini, tak lupa Iran melontarkan ancaman untuk musuh bebuyutannya Israel yang ditulis di badan truk pengangkut rudal itu.

"Jika para pemimpin rezim Zionis membuat satu kesalahan saya, maka Republik Islam akan menghancurkan Tel Aviv dan Haifa," demikian isi ancaman itu merujuk dua kota besar Israel.

Menurut komandan tentara udara Garda Revolusi Iran, Jenderal Amir-Ali Hadjizadeh, rudal balistik Zolfaghar memiliki daya jelajah hingga 750 kilometer.

Parade itu juga menampilkan misil S-300 buatan Rusia yang dikirimkan pada awal tahun ini. Tak hanya di Teheran, parade militer juga digelar di kota-kota lain di Iran.

Di pesisir Teluk Persia, parade militer melibatkan 500 kapal patroli cepat dan kapal-kapal perang milik AL Iran.

Sementara itu, untuk pertama kalinya, skuadron jet tempur Sukhoi Su-22 melakukan terbang lintas di atas kota pelabuhan Bandar Abbas.

"Keputusan penjahat AS untuk memberikan bantuan kepada rezim Zionis mendorong kami untuk meningkatkan kemampuan pertahanan kami," kata Panglima Angkatan Bersenjata Iran, Jenderal Mohammad Bagheri.

Belum lama ini AS dan Israel meneken bantuan militer sebesar 38 miliar dolar AS untuk Israel selama 10 tahun ke depan.

"Tujuan utama AS, rezim Zionis dan mereka yang mendukung terorisme adalah menghancurkan infrastruktur di Suriah dan Iran demi kepentingan Israel," lanjut Bagheri.

Saat ini, Iran mengirimkan para penasihat militernya ke Irak dan Suriah untuk membantu militer kedua negara memerangi kelompok militan yang melawan pemerintah.



Credit  KOMPAS.com



Peringati Perang Iran-Irak, Iran Pamerkan Beragam Senjata Baru

Iran memperingati 36 tahun meletusnya perang Iran-Irak dengan memamerkan beragam senjata terbaru.
Iran memperingati 36 tahun meletusnya perang Iran-Irak dengan memamerkan beragam senjata terbaru.
 
CB, TEHERAN -- Iran memperingati 36 tahun meletusnya perang Iran-Irak yang terjadi pada 22 September 1980. Peringatan tersebut dilakukan Iran dengan parade militer besar-besaran yang memamerkan berbagai senjata baru dan kemajuan militer negara itu.

Angkatan bersenjata dari Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC), pasukan relawan milisi, berbagai jenis misil jarak jauh, tank, sistem pertahanan darat-ke-udara S-300 dari Rusia serta unit aerospace ikut berpartisipasi dalam parade. Parade diadakan di Ibu Kota Teheran, dekat makam pendiri Republik Islam Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Mayjen Mohammad Hossein Baqeri menjadi pembicara utama dalam parade tersebut. Baqeri mengatakan, Iran telah membentuk strategi defensif yang luas untuk melawan semua ancaman.
"Kami memberitahu Amerika lebih baik modal dan kekayaan rakyat Amerika tidak terbuang pada hal yang tidak pantas dan merugikan kehadiran mereka di Teluk Persia," kata Komandan Korps Pengawal Revolusi Islam Mayor Jenderal Mohammad Ali Jafari.

Parade serupa juga diadakan di kota pelabuhan Bandar Abbas. Lebih dari 500 kapal, jet tempur, kapal selam dan helikopter ikut berpartisipasi. Di parade ini, IRGC menunjukkan rudal balistik baru mereka yang dijuluki Zolfaqar. Zolfaqar adalah rudal balistik jarak jauh dengan hulu ledak klaster.
Dilansir dari Xinhua, Perang Iran-Irak berlangsung hingga Agustus 1988. Kedua negara mengalami kehancuran ekonomi yang luar biasa. Sebanyak 500 ribu tentara serta warga sipil Irak dan Iran tewas selama perang. Jutaan orang lainnya terluka.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID