Kamis, 22 September 2016

Bikin Mobil Made in RI, Hendropriyono Gandeng Eropa dan China


Bikin Mobil Made in RI, Hendropriyono Gandeng Eropa dan China
Foto: Rachman Haryanto

Jakarta - Mantan Kepala BIN, Abdullah Makhmud Hendropriyono, membatalkan niatnya mengembangkan mobil nasional bersama mobil Malaysia, Proton. Tidak dilanjutkannya kerja sama tersebut dikarenakan gejolak politik Malaysia yang tidak lagi mendukung Proton sebagai mobil nasional Malaysia.

Tidak berhenti sampai di situ, pengusaha nasional tersebut masih ingin melanjutkan mimpinya untuk bisa membangun industri mobil buatan Indonesia. Selama ini, industri otomotif Indonesia masih dibanjiri oleh produk buatan asing.

"Ini bukan mobil nasional, mobil buatan indonesia 100% buatan swasta, buatan Indonesia. Kita kan sudah merdeka, dulu kompeni, sekarang kan produknya berarti masih dijajah, kita bikin sendiri, agak nekat juga sih," jelas Hendropriyono di Kantor Wilayah Pajak Besar Gedung Sudirman, Jakarta Pusat, Rabu (21/9/2016).

Untuk memuluskan rencananya tersebut, pihaknya menjalin kerja sama dengan beberapa negara yang sudah ahli di industri otomotif. Beberapa negara tersebut antara lain China, Malaysia, juga beberapa negara di Eropa.

"Ada Eropa, China juga, kerja sama juga Malaysia tidak terbatas Proton saja. Kami mengambil research and development saja," ujar Hendropriyono.

Namun, Jenderal TNI AD bintang empat ini enggan merinci kerja sama yang tengah berlangsung. Ia berharap kerja sama pembuatan mobil made in Indonesia dapat terwujud.

"Kalau saya ceritain ini semua kredit bisa disetop. Karena ini kan pasar, begitu jahatnya. Jangan ditanya bisa gagal," tutupnya.



Credit  detikFinance