Jumat, 14 Desember 2018

Senat AS Desak Trump Setop Dukung Koalisi Saudi di Yaman


Senat AS Desak Trump Setop Dukung Koalisi Saudi di Yaman
Ilustrasi. (REUTERS/Jonathan Ernst)

Jakarta, CB -- Senat Amerika Serikat mengirim peringatan kepada Presiden Donald Trump dan Arab Saudi dengan menyetujui resolusi untuk mengakhiri dukungan militer AS dalam perang di Yaman.

Sebagian besar isi dari resolusi tidak dapat diperdebatkan di Dewan Perwakilan sebelum Januari dan kemungkinan akan diveto dalam oleh Trump. Pasalnya, Trump berulang kali memberi isyarat dukungannya bagi rezim Saudi.

Dalam pemungutan suara, tanpa oposisi, Senat juga menyetujui resolusi mengutuk pembunuhan Khashoggi dan mengatakan Pangeran Mahkota Saudi Mohammad bin Salman bertanggung jawab untuk itu.


Sebelumnya, anggota Partai Demokrat bersama Partai Republik telah mengadakan pemungutan suara suara dengan hasil 60-37 untuk mengajukan resolusi itu.


Sebanyak sebelas anggota Partai Republik turut mendukung rencana senat memutuskan bantuan kepada Saudi. Aksi tersebut dilakukan terkait kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, jurnalis yang tewas di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.

Meskipun begitu, sebagian besar suara anggota Partai Republik yang diberikan hanya bersifat simbolik, lantaran Dewan Perwakilan diperkirakan tak akan mengangkat kasus Perang Yaman di tahun ini.

Pemungutan suara ini menjadi pembuka jalan bagi perdebatan, atau bahkan pemungutan suara untuk mengesahkan pengakhiran keterlibatan AS dalam konflik Yaman melawan pemberontak Houthi, kelompok Syiah yang dianggap sebagai perpanjangan tangan Iran. Menanggapi hal ini, Trump telah mengancam akan menerapkan hak vetonya.

Kendati demikian, anggota parlemen Republik dan Demokrat bersumpah akan terus mendorong pengambilan tindakan yang lebih tegas terhadap Arab Saudi setelah pergantian Kongres baru, termasuk memperkuat undang-undang untuk menjatuhkan sanksi HAM dan oposisi terhadap penjualan senjata.



"Jika ingin membeli senjata kami, ada hal-hal tertentu yang harus diterima," tutur Senator Partai Republik, Lindsey Graham dalam konferensi pers.

"Citra putra mahkota saudi sudah sangat buruk, begitu tercemar. Saya tidak pernah bisa melihat diri saya melakukan bisnis dengan Arab Saudi kecuali ada perubahan yang dilakukan di sana," tambah anggota senat yang dikenal sebagai sekutu dekat Trump di senat.




Credit  cnnindonesia.com