Sabtu, 29 Desember 2018

Kasus Khashoggi Bawa Banyak Perubahan di Arab Saudi

Jamal Khashoggi

CB, RIYADH -- Menteri luar negeri Arab Saudi, Ibrahim al-Assaf mengatakan kasus Jamal Khashoggi telah membawa lebih banyak perubahan daripada krisis ke negeri itu. Hal itu diungkapkan menteri yang baru diangkat pada Jumat (28/12) itu ketika berbicara kepada stasiun berita Al-Hurra. 

Raja Arab Saudi Salman melakukan perombakan terbatas Kabinet pada Kamis (27/12) dengan mengganti beberapa menteri. Al-Assaf diangkat sebagai menteri luar negeri, untuk menggantikan Adel Al-Jubeir yang diangkat sebagai Menteri Negara Urusan Luar Negeri.

Dekrit kerajaan tersebut juga menyerukan penataan kembali Dewan Urusan Keamanan dan Politik di bawah kepemimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman dan penataan kembali Dewan bagi Urusan Ekonomi dan Pembangunan. Putra mahkota itu mempertahankan posisinya sebagai Wakil Perdana Menteri dan Menteri Pertahanan, demikian laporan Kantor Berita Anadolu. 

Dekrit pada Kamis tersebut juga menyerukan pembentukan lembaga pertama pemerintah di kerajaan yang kaya akan minyak itu, yang memusatkan perhatian pada eksplorasi yang akan dipimpin oleh Sultan bin Salman.

Khashoggit, kolumnis untuk The Washington Post, hilang setelah ia memasuki Konsulat Arab Saudi di Isntabul, Turki, pada 2 Oktober. Setelah mengeluarkan bermacam penjelasan yang bertolak-belakang, Riyadh akhirnya mengakui Khahoggi dibunuh di dalam gedung misi diplomatik, dan menyatakan kegagalan menafsirkan operasi sebagai penyebabnya.

Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/18/12/29/pkhjo4335-kasus-khashoggi-bawa-banyak-perubahan-di-arab-saudi