Kamis, 18 Oktober 2018

China Klaim Berhasil Uji Rudal Jelajah Supersonik HD-1



China Klaim Berhasil Uji Rudal Jelajah Supersonik HD-1
Produsen senjata China mengklaim berhasil menguji coba peluncuran rudal jelajah supersonik HD-1. Foto/Defence News

BEIJING - Produsen senjata China mengklaim telah berhasil menguji coba peluncuran rudal jelajah supersonik HD-1. Senjata yang akan dijual ke Pakistan ini akan menjadi pesaing rudal supersonik BrahMos India.

Guangdong Hongda Blasting Company mengumumkan pada 15 Oktober lalu bahwa uji peluncuran peluru kendali HD-1 berjalan sukses di sebuah lokasi rahasia di China utara.



"Semua parameter untuk penerbangan jelajah supersonik dari rudal HD-1 mencapai perkiraan tujuannya," bunyi pernyataan perusahaan tersebut yang dikutip Global Times, Kamis (18/10/2018).

Uji peluncuran senjata tersebut bertujuan untuk memverifikasi sistem peluncuran, daya, dan kontrol penerbangan HD-1. Perusahaan tidak mengungkapkan rincian tambahan tentang tes atau spesifikasi dari rudal supersonik itu.

Hongda mengklaim bahwa HD-1 menggunakan teknologi ramjet yang berbahan bakar padat canggih. Senjata itu diklaim akan tersedia untuk pelanggan internasional dalam varian peluncuran berbasis udara, darat, dan laut.

"Bahan bakar padat HD-1 yang canggih membutuhkan lebih sedikit bahan bakar dibandingkan pesaingnya, menjadikan rudal yang lebih ringan dapat terbang lebih cepat dan lebih jauh," kata Wei Dongxu, seorang analis militer yang berbasis di Beijing.

"Penerbangan menunjukkan bahwa komponen inti HD-1 sekarang telah matang, dengan desain aerodinamisnya, material dan struktur keseluruhan sudah terbukti layak," ujarnya.

Meski demikian, perusahaan itu masih membutuhkan lisensi ekspor oleh pemerintah China untuk menjual senjata tersebut dan melakukan produksi serial.

Analis militer China memuji HD-1 sebagai rival rudal jelajah supersonik BrahMos India. Senjata New Delhi itu sejatinya usaha patungan antara Organisasi Pengembangan Penelitian Pertahanan India dan biro desain roket Rusia NPO Mashinostroyeniya. 

"Rudal BrahMos adalah rudal jelajah supersonik yang lebih mahal dan kurang berguna yang dikembangkan oleh India dan Rusia," kata Wei Dongxu kepada Global Times.

"Pakistan dan negara-negara Timur Tengah kemungkinan akan menunjukkan minat karena potensi senjata ini untuk mematahkan sistem anti-rudal dengan kecepatan supersonik," imbuh dia.

Industri pertahanan China juga terus bekerja dalam pengembangan rudal jelajah supersonik lainnya yang dirancang khusus untuk ekspor, seperti CM-302 atau Chaoxun-1 (CX-1). 





Credit  sindonews.com