CB, Jakarta - 4.000 lebih warga Swedia ditanam dengan microchip yang berisi rincian tentang identitas mereka.
Teknologi microchip tanam ini mempermudah penggunaan uang tunai, tiket, kartu akses dan bahkan akses media sosial.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, 24 Oktober 2018, BioHax International adalah perusahaan yang berinovasi dalam proyek microchip ini sejak lima tahun lalu, dan telah menginspirasi Jowan Osterlund, mantan ahli tindik profesional.Beberapa orang berpendapat bahwa kemudahan yang diperoleh dari prosedur yang disebut "body-hackers" tidak akan beresiko terhadap data pribadi mereka.
Perusahaan komuter Swedia dapat menggunakan microchip tangan sebagai tiket kereta.[
Pada Juni 2017, SJ Rail, operator kereta Swedia, mengumumkan bahwa sekitar 100 orang menggunakan microchip untuk membayar tiket perjalanan mereka.
Microchip yang ditanam tangan mereka dapat memiliki tiket mereka dimuat langsung ke perangkat.
Kondektur kereta dapat membaca chip dengan smartphone untuk memastikan penumpang telah membayar perjalanan mereka.
Microchip bahkan telah diadopsi oleh platform media sosial profesional LinkedIn.
Menyentuh smartphone, pengguna akan memungkinkan mengakses informasi tanpa perlu mengetik."Ketika telepon lain membaca chip, mereka melihat (tautan) dan mereka dapat membukanya di browser ponsel," Szilvia Varszegi, salah satu pengguna microchip.
Namun proyek futuristik ini menimbulkan kekhawatiran atas privasi pengguna.
Ketika diluncurkan tahun lalu, satu kekurangan dalam sistem berarti bahwa staf kereta api terkadang akan diperlihatkan profil LinkedIn penumpang selain informasi tiket mereka.
Proses pemasangan microchip identifikasi frekuensi radio. Perusahaan Episenter Swedia memiliki sekitar 150 karyawan dengan chip RFID yang ditanamkan di tangan. [Paul Hughes / Wikipedia via UPI]
Untuk sementara skema ini hanya tersedia di Swedia, sistem perjalanan negara menggunakan Near Field Communication (NFC) yang sama dengan kartu bank, dan diperkirakan penggunaannya meluas suatu saat nanti.
Microchip berukuran beras ditanamkan melalui jarum suntik ke punggung tangan, atau seringkali di atas jempol.
Beberapa perusahaan di Swedia sudah menawarkan layanan kepada karyawan mereka secara gratis untuk akses gedung atau membayar makanan di kantin kantor.
Implan pertama kali digunakan pada 2015, awalnya rahasia, sebelum diluncurkan ke publik.
Meskipun kekhawatiran atas potensi pelanggaran data pribadi muncul, rupanya banyak orang Swedia lebih menyukai kenyamanan daripada privasi mereka.Implan Mircrochip bukan hal baru di Swedia, dan ribuan orang Swedia sudah memilikinya, utnuk mengakses gawai, masuk dan keluar dari kantor, dan bahkan membayar makanan.
Teknologi microchip tanam ini mempermudah penggunaan uang tunai, tiket, kartu akses dan bahkan akses media sosial.
Dilansir dari Dailymail.co.uk, 24 Oktober 2018, BioHax International adalah perusahaan yang berinovasi dalam proyek microchip ini sejak lima tahun lalu, dan telah menginspirasi Jowan Osterlund, mantan ahli tindik profesional.Beberapa orang berpendapat bahwa kemudahan yang diperoleh dari prosedur yang disebut "body-hackers" tidak akan beresiko terhadap data pribadi mereka.
Perusahaan komuter Swedia dapat menggunakan microchip tangan sebagai tiket kereta.[
Pada Juni 2017, SJ Rail, operator kereta Swedia, mengumumkan bahwa sekitar 100 orang menggunakan microchip untuk membayar tiket perjalanan mereka.
Microchip yang ditanam tangan mereka dapat memiliki tiket mereka dimuat langsung ke perangkat.
Kondektur kereta dapat membaca chip dengan smartphone untuk memastikan penumpang telah membayar perjalanan mereka.
Microchip bahkan telah diadopsi oleh platform media sosial profesional LinkedIn.
Menyentuh smartphone, pengguna akan memungkinkan mengakses informasi tanpa perlu mengetik."Ketika telepon lain membaca chip, mereka melihat (tautan) dan mereka dapat membukanya di browser ponsel," Szilvia Varszegi, salah satu pengguna microchip.
Namun proyek futuristik ini menimbulkan kekhawatiran atas privasi pengguna.
Ketika diluncurkan tahun lalu, satu kekurangan dalam sistem berarti bahwa staf kereta api terkadang akan diperlihatkan profil LinkedIn penumpang selain informasi tiket mereka.
Proses pemasangan microchip identifikasi frekuensi radio. Perusahaan Episenter Swedia memiliki sekitar 150 karyawan dengan chip RFID yang ditanamkan di tangan. [Paul Hughes / Wikipedia via UPI]
Untuk sementara skema ini hanya tersedia di Swedia, sistem perjalanan negara menggunakan Near Field Communication (NFC) yang sama dengan kartu bank, dan diperkirakan penggunaannya meluas suatu saat nanti.
Microchip berukuran beras ditanamkan melalui jarum suntik ke punggung tangan, atau seringkali di atas jempol.
Beberapa perusahaan di Swedia sudah menawarkan layanan kepada karyawan mereka secara gratis untuk akses gedung atau membayar makanan di kantin kantor.
Implan pertama kali digunakan pada 2015, awalnya rahasia, sebelum diluncurkan ke publik.
Meskipun kekhawatiran atas potensi pelanggaran data pribadi muncul, rupanya banyak orang Swedia lebih menyukai kenyamanan daripada privasi mereka.Implan Mircrochip bukan hal baru di Swedia, dan ribuan orang Swedia sudah memilikinya, utnuk mengakses gawai, masuk dan keluar dari kantor, dan bahkan membayar makanan.
Credit tempo.co