AS menuding upaya Saudi menutupi kasus ini merupakan yang terburuk dalam sejarah.
CB, JENEWA -- Presiden Iran Hassan Rouhani menuding, Arab Saudi tidak akan membunuh kolomnis
the Washington Post Jamal Khashoggi tanpa perlindungan Amerika. Rouhani tak memberikan bukti dan detil terkait tuduhannya tersebut.
"Tidak seorang pun akan membayangkan bahwa di dunia saat ini dan abad
baru bahwa kita akan menyaksikan pembunuhan terorganisasi seperti itu
dan sistem akan merencanakan pembunuhan keji seperti itu. Saya tidak
berpikir bahwa sebuah negara akan berani melakukan kejahatan semacam itu
tanpa perlindungan Amerika," kata Rouhani, Rabu (24/10), menurut media
pemerintah Iran, Kantor Berita Republik Islam (IRNA).
Presiden
AS Donald Trump mengatakan pada hari Selasa (23/10), upaya Pemerintah
Saudi untuk menutupi kasus ini merupakan salah satu yang terburuk dalam
sejarah . Washington juga menegaskan akan mencabut visa beberapa dari
mereka yang diyakini bertanggung jawab.
Kematian
Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul pada 2 Oktober telah memicu
kemarahan global. Arab Saudi awalnya membantah mengetahui tentang nasib
Khashoggi. Namun akhirnya Saudi mengakui Khashoggi telah terbunuh. Namun
penjelasan Saudi yang berubah-ubah memicu keraguan dari pemerintahan
Barat.
Iran dan Arab Saudi adalah saingan regional
dan telah mendukung pihak yang berseberangan dalam konflik di Suriah dan
Yaman dan faksi politik yang berbeda di Irak dan Lebanon.
Rouhani
mengatakan, perlindungan AS telah memungkinkan Arab Saudi untuk
melakukan pengeboman terhadap warga sipil dalam perang Yaman. "Jika
tidak ada perlindungan Amerika, akankah rakyat Yaman masih menghadapi
pemboman brutal yang sama?" kata Rouhani.
Rouhani juga meminta pemerintah Turki untuk melakukan investigasi yang tidak memihak terhadap pembunuhan Khashoggi.