Jumat, 26 Oktober 2018

Hamas Kutuk Penangkapan Pendeta oleh Israel


Yerusalem
Yerusalem
Para biarawan dan pendeta memprotes kebijakan Israel.



CB, YERUSALEM -- Organisasi perjuangan Palestina, Hamas mengutuk tindakan polisi Israel yang menahan sekelompok pendeta Kristen Koptik di Yerusalem karena menolak pendudukan tanah rakyat Palestina. Juru Bicara Hamas, Hazem Qasem mengatakan sikap polisi Israel ini jelas mencerminkan kebrutalan dan sikap rasis, sebagai upaya Israel mendiskriminasi kelompok non-Yahudi.

"Seluruh bentuk dukungan manipulatif Israel dan sikap rasisnya di Yerusalem tidak akan mengubah fakta sejarah. Bagi rakyat Palestina akan terus melanjutkan perjuangan mereka melawan pendudukan Israel sampai membebaskan tanah dan tempat suci mereka," kata Hazem Qasem dilansir dari Palinfo.com, Kamis (25/10).

Polisi Israel membubarkan aksi biarawan Kristen Koptik di sekitar kawasan gereja suci Holy Sepulchre di Yerusalem. Para biarawan dan pendeta Koptik ini memprotes kebijakan pemerintah Israel merestorasi area ibadah Yahudi yang bersebelahan dengan area biara.

"Polisi menyerang dan memaksa kami meninggalkan daerah itu," kata Juru Bicara Gereja Orthodok Koptik Almark Al Orshalimy.

Orshalimy mengatakan beberapa biarawan terluka akibat penyerangan tersebut. Sementara biarawan yang lain ditangkap dan ditahan. Beberapa dari mereka menahan pendeta Koptik dengan memborgolnya di tanah, sedangkan polisi Israel lain mengusir jamaah dari area gereja melalui pintu yang lain.

Aksi penolakan para pendeta dan biarawan Koptik telah berlangsung sejak Selasa (23/10). Aksi tersebut dilakukan untuk menolak masuknya pekerja konstruksi area ibadah Yahudi ke wilayah gereja Koptik mencapai area Deir as-Sultan. Namun petugas polisi Israel akhirnya membubarkan para pendeta Koptik ini dan menahan sebagian yang lain. 




Credit  republika.co.id