Selasa, 30 Oktober 2018

Jamal Khashoggi Diduga Mau Ungkap Senjata Kimia Arab Saudi



Jasad wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun, diduga dimutilasi menjadi tiga bagian dan dimasukkan dalam sebuah koper sebelum di buang ke sumur. Sejumlah laporan menyebut, Khashoggi dibunuh dalam dua jam dan tubuhnya dibuang dalam sebuah kepanikan. Sumber: Image: X80001/mirror.co.uk
Jasad wartawan Jamal Khashoggi, 59 tahun, diduga dimutilasi menjadi tiga bagian dan dimasukkan dalam sebuah koper sebelum di buang ke sumur. Sejumlah laporan menyebut, Khashoggi dibunuh dalam dua jam dan tubuhnya dibuang dalam sebuah kepanikan. Sumber: Image: X80001/mirror.co.uk

CB, Jakarta - Seorang teman dekat Jamal Khashoggi mengungkapkan bahwa Khashoggi berencana menyelidiki dokumen yang akan membuktikan Arab Saudi menggunakan senjata kimia dalam Perang Yaman.
"Saya bertemu dengannya seminggu sebelum kematiannya. Dia tidak bahagia dan dia khawatir," kata akademisi Timur Tengah, yang tidak ingin disebutkan namanya, dikutip dari Express.co.uk, 29 Oktober 2018.

"Ketika saya bertanya kepadanya mengapa dia khawatir, dia tidak benar-benar ingin menjawab, tetapi akhirnya dia memberi tahu saya bahwa dia mau mendapatkan bukti bahwa Arab Saudi telah menggunakan senjata kimia. Dia mengatakan dia berharap akan mendapatkan bukti dokumen terkait. Yang bisa saya katakan selanjutnya adalah yang saya dengar, dia hilang," tambah rekan Khashoggi.

Wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi (lingkar merah), saat tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul, Turki, 2 Oktober 2018. Jurnalis pengkritik, Jamal Khashoggi, diduga tewas di dalam Konsulat Jenderal Arab Saudi di Istanbul Turki. Courtesy TRT World/Handout via Reuters
Klaim yang belum terbukti ini terakhir kali muncul di Iran, yang mengatakan Arab Saudi telah memasok bahan kima yang dapat digunakan untuk memproduksi agen saraf Sarin di Yaman.
Namun, kemungkinan besar Jamal Khashoggi mengacu pada senjata kimia jenis fosfor.

Bulan lalu diklaim bahwa Arab Saudi telah menggunakan amunisi fosfor putih yang diberikan AS terhadap milisi, dan bahkan warga sipil di Yaman,Meskipun peraturan menyatakan bahwa bahan kimia tersebut dapat digunakan untuk menyediakan efek asap, namun ilegal jika digunakan untuk menyerang orang karena dapat membakar tubuh hingga ke tulang.
"Kami telah melihat di Suriah bahwa tidak ada yang seefektif kimia, senjata yang digunakan untuk membersihkan daerah perkotaan pasukan dan warga sipil, Assad telah menggunakan fosfor untuk alasan ini," kata ahli peperangan kimia, Kolonel Hamish de Bretton-Gordon.

Ahli forensik dari kepolisian Turki tiba di Konsulat Jenderal Arab Saudi untuk melakukan olah TKP di Istanbul, Turki, 17 Oktober 2018. Rekaman tersebut menunjukkan Jamal Khashoggi ditangkap lalu diinterogasi sejumlah petugas Arab Saudi. REUTERS/Huseyin Aldemir
"Jika Khashoggi memang, pada kenyataannya, memiliki bukti bahwa Arab Saudi sengaja menyalahgunakan fosfor untuk tujuan ini, itu akan sangat memalukan bagi rezim dan memberikan motif terdekat namun mengapa Riyadh mungkin bertindak ketika mereka menentangnya," tambah Hamish.

Pengungkapan ini muncul di tengah klaim dari sumber-sumber keamanan Inggris tentang rencana untuk menculik Jamal Khashoggi dan meminta Arab Saudi untuk membatalkan rencana.



Credit  tempo.co