Ilustrasi kantor IAI. (MANJUNATH KIRAN/AFP)
Kontrak itu dilakukan dengan perusahaan India, Bharat Electronics Ltd (BEL), yang merupakan kontraktor utama.
Rudal LRSAM merupakan sistem pertahanan udara yang digunakan oleh angkatan laut Israel serta militer India.
IAI menyatakan bahwa dengan kesepakatan ini, total penjualan rudal Barak-8 lebih dari US$6 miliar atau sekitar Rp91 triliun dalam beberapa tahun terakhir.
"Kemitraan IAI dengan India sudah berjalan bertahun-tahun lalu dan telah mencapai puncaknya dalam pengembangan dan produksi sistem bersama," kata CEO IAI, Nimrod Sheffer.
"India adalah pasar utama untuk IAI dan kami berencana untuk memperkuat posisi kami di India serta mengingat akan meningkatnya persaingan."
Para pemimpin Israel dan India telah berjanji untuk memperdalam hubungan, termasuk dalam bidang agrikultur dan teknologi.
Israel sendiri sudah mulai muncul sebagai salah satu pemasok senjata terbesar di India, AS, dan Rusia.
Pada tahun lalu, IAI mencapai kesepakatan senilai US$2 miliar atau sekitar Rp30 triliun untuk memasok sistem pertahanan rudal bagi tentara dan angkatan laut India.
Hal ini ditindaklanjuti dengan kontrak senilai US$630 juta atau sekitar Rp9 triliun dengan BEL untuk memasok sistem peluru rudal Barak-8 bagi empat kapal di angkatan laut India.
Rudal Barak-8 dikembangkan oleh IAI bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan Israel, Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan India (DRDO), angkatan laut kedua negara, sistem pertahanan Israel Rafaels, dan industri lokal di kedua negara.
Credit cnnindonesia.com