Senin, 29 Oktober 2018

Menhan Cina Sebut Siap Kuasai Taiwan dan Laut Cina Selatan



Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News
Kapal perang AS, USS Decatur (kiri) berusaha menghindari tabrakan dengan kapal perang Cina di Laut Cina Selatan pada Ahad, 30 September 2018. GCCaptain.com via ABC News

CB, Beijing – Menteri Pertahanan Cina, Wei Fenghe, mengatakan negaranya akan mempertahankan setiap centimeter wilayah dari gangguan pihak luar. Wilayah ini berupa pulau yang mengatur urusannya sendiri seperti Taiwan dan wilayah Laut Cina Selatan.

 
“Jika ada seseorang yang mencoba memisahkan Taiwan dari Cina, angkatan bersenjata Cina akan mengambil tindakan berapapun biayanya,” kata Wei dalam pernyataan di forum keamanan Xiangshan Forum di Beijing pada Kamis, 25 Oktober 2018 waktu setempat seperti dilansir Aljazeera.
Wei juga mengatakan hubungan dengan Amerika Serikat penting dan sensitif. Dan Taiwan merupakan kepentingan inti dari Beijing sehingga menolak segala bentuk unjuk kekuatan oleh pasukan luar di Laut Cina Selatan.

 
Cina merasa marah dengan sanksi dari Amerika Serikat terhadap militer karena membeli sejumlah peralatan militer canggih dari Rusia kemarin. Baru-baru ini, dua kapal perang AS juga berlayar melewat Selat Taiwan sambil dibayangi kapal perang Cina. Kedua negara juga terlibat perang dagang yang sengit dengan saling menaikkan tarif bea impor mencapai ribuan triliun rupiah.
“Pulau-pulau di Laut Cina Selatan merupakan milik teritorial Cina. Mereka adalah warisan dari nenek moyang dan kami tidak bakal mau kehilangan satu centimeter pun,” kata Wei.

 
Seorang bekas komandan militer AS mengatakan ada kemungkinan kedua negara berperang dalam waktu 15 tahun lagi.  Pensiunan Letnan Jenderal Ben Hodges mengatakan AS bakal harus lebih fokus membela kepentingannya di Pasifik.

Kapal perang AEGIS Amerika Serikat jenis destroyer dan cruiser akan dilengkapi dengan rudal SM-6 Dual I. SM-6 Dual I dapat ditempatkan pada kapal-kapal perang masa depan, yang menggunakan sistem peluncur vertikal (VLS) MK 41. Missile Defense Agency/raytheon.com


“Saya pikir dalam 15 tahun, jika tidak terelakkan, ada kemungkinan besar kita akan berperang melawan Cina,” kata Hodges sambil menambahkan AS tidak memiliki kapasitas untuk melakukan semuanya sendiri di Eropa dan di Pasifik untuk menangani ancaman Cina.

 
Menurut Hodges kepada AP, salah satu indikasi perang bakal terjadi antara AS dan Cina adalah insiden kapal perang kedua negara baru-baru ini di Laut Cina Selatan.
Soal ancaman ini, Menteri Wei mengatakan,”Militer Cina tidak akan pernah menjadi ancaman untuk negara lain. Kami tidak akan melakukan hegemoni atau perlombaan senjata,” kata dia.




Credit  tempo.co