Jumat, 04 Mei 2018

Sekjen PBB Wanti-wanti Soal Pembatalan Kesepakatan Nuklir Iran


Sekjen PBB Wanti-wanti Soal Pembatalan Kesepakatan Nuklir Iran
Sekjen PBB Antonio Guterres. Foto/Istimewa


LONDON - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, memperingatkan agar tidak menggagalkan kesepakatan internasional mengenai program nuklir Iran kecuali ada alternatif yang lebih baik.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengancam untuk menarik diri dari perjanjian. Ancaman ini menyebabkan ketegangan diplomatik dengan Iran serta dengan sekutu AS yang tertarik untuk mempertahankan perjanjian.

"Jika suatu hari ada kesepakatan yang lebih baik untuk menggantikannya, itu baik-baik saja, tetapi kita tidak boleh membatalkannya kecuali kita memiliki alternatif yang baik," kata Guterres dalam wawancara dengan BBC Radio 4.

“Saya percaya JCPOA (kesepakatan nuklir Iran) adalah kemenangan diplomatik yang penting dan saya pikir akan penting untuk mempertahankannya tetapi saya juga percaya ada area di mana akan sangat penting untuk memiliki dialog yang bermakna karena saya melihat wilayah tersebut dalam posisi yang sangat berbahaya,” tuturnya.

“Saya memahami kekhawatiran beberapa negara sehubungan dengan pengaruh Iran di negara-negara lain di kawasan ini. Jadi saya pikir kita harus memisahkan hal sejumlah hal,” tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/5/2018).

Dalam beberapa minggu mendatang, Trump akan memutuskan apakan akan tetap atau menanggalkan perjanjian tersebut. Ia tekah menjadi kritikus yang keras terhadap perjanjian internasional yang ditandatangani pada 2015 lalu, dan menyebutnya "gila".

Di antara kritiknya adalah tidak adanya larangan terhadap progtam rudal balistik Iran. Perjanjian itu juga tidak melakukan apa pun untuk menghentikan dukungan Iran untuk kelompok militan di kawasan itu.

Trump juga ingin menghapus perjanjian yang disebut "klausa matahari terbenam", yang salah satunya memungkinkan pencabutan pembatasan program pengayaan nuklir Iran setelah 2025.




Credit  sindonews.com