Ilustrasi. (Foto: AFP PHOTO / KARIM SAHIB)
Dengan helikopter, observasi bisa dilakukan lebih cepat ketimbang robot yang berjalan di permukaan Mars. Selain itu, permukaan yang diamati pun lebih luas dan helikopter tak akan tersangkut di pasir seperti rekan robot daratnya.
Tapi ada satu masalah, sulit untuk membuat benda terbang di atmosfer yang tipis seperti Mars. Sehingga, helikopter yang dibuat untuk misi Mars ini berbeda dari yang dibuat di Bumi.
Peneliti NASA perlu membuat helikopter yang lebih ringan dan baling-balingnya mesti berputar lebih cepat.
Mereka merancang helikopter Mars ini dengan mesin yang berputar 10 kali lebih cepat dari helikopter Bumi. Ini berarti putaran baling-baling helikopter di Mars lebih dari 3.000 rpm. Berat helikopter ini pun hanya 1,8 kilogram.
"Badan pesawat [...] kira-kira seukuran bola softball," demikian tertulis pada siaran pers NASA akhir pekan lalu (12/5).
NASA berencana untuk melakukan uji terbang lima kali dalam 30 hari untuk helikopter khusus ini. Untuk permulaan, heli akan diuji untuk terbang setinggi 3 meter dan melayang selama 30 detik, dan turun kembali.
Pada pengujian berikutnya, helikopter akan diterbangkan hingga beberapa ratus meter dengan durasi lebih lama, sekitar 90 detik.
Bergerak Otonom
Helikopter ini akan bergerak otonom, namun akan memiliki sambungan nirkabel dengan robot pengelana untuk saling bertukar data.
Meski demikian, heli ini bukanlah bagian penting dalam misi Mars 2020. Jadi, jika helikopter ini gagal terbang, keseluruhan misi ini masih akan tetap berjalan.
Sebelumnya, Rusia sempat meluncurkan misi untuk menerbangkan balon di atmosfer Venus. Sementara misi helikopter ini akan jadi misi benda terbang bermesin pertama di luar Bumi. Sekaligus jadi kendaraan terbang pertama yang menjelajahi planet lain.
Heli juga dilengkapi dengan panel surya untuk mengisi ulang baterai lithium-ion miliknya. Ia pun dilengkapi perlengkapan untuk menjaga jeroan mesin tetap hangat. Sehingga mesin ini bisa bertahan dari dinginnya suhu malam di Mars.
Mungkin kita akan mendapat pemandangan permukaan Mars dari angkasa ketika misi tersebut sampai di Mars dua tahun mendatang, demikian ditulis The Register.
Credit cnnindonesia.com