Rabu, 09 Mei 2018

Menhan Prancis: Pelemahan Kesepakatan Nuklir Akan Guncang Timur Tengah


Menhan Prancis: Pelemahan Kesepakatan Nuklir Akan Guncang Timur Tengah
Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly menyatakan, pelemahan kesepakatan nuklir Iran dapat menciptakan guncangan baru di kawasan Timur Tengah. Foto/Istimewa


PARIS - Menteri Pertahanan Prancis, Florence Parly menyatakan, pelemahan kesepakatan nuklir Iran dapat menciptakan guncangan baru di kawasan Timur Tengah, yang saat ini sudah dipenuhi oleh konflik.

Parly, dalan sebuah wawancara dengan radio Prancis, RTL, menyatakan bahwa kesepakatan itu tidak sempurna, tetapi berhasil menghentikan Iran untuk mengembangkan senjara nuklir dan orang-orang Iran telah menghormati perjanjian tersebut.

"Kesepakatan yang dicapai di Wina pada tahun 2015 ini tidak sempurna, tetapi memungkinkan penangguhan program tenaga nuklir Iran dan melemahkannya akan menjadi menyebabkan guncangan baru di wilayah yang sudah panas," kata Parly, seperti dilansir Reuters pada Selasa (8/5).

Sebelumnya, Presiden Prancis, Emmanuel Macron telah memperingatkan bahwa perang bisa terjadi jika Presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

"Kami akan membuka kotak Pandora. Mungkin ada perang. Saya tidak berpikir bahwa Donald Trump menginginkan perang," kata Macron saat melakukan wawancara dengan media Jerman, Der Spigel.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson menyatakan, Amerika Serikat (AS) akan membuat kesalahan besar jika memutuskan untuk keluar dari kesepakatan nuklir Iran. Johnson menyatakan, Inggris berbagi kepedulian yang sama dengan Trump atas kegiatan Iran di Timur Tengah dan di seluruh dunia, seperti dukungan untuk kelompok teroris, perilakunya di dunia maya dan program rudal jarak jauhnya.

"Saya percaya kami sangat dekat dengan posisi yang akan mengatasi kekhawatiran Presiden Trump dan memperkuat kesatuan trans-Atlantik. Pada titik yang rumit ini, akan menjadi kesalahan untuk menjauh dari perjanjian nuklir dan menghapus pengekangan terhadap Iran," ucapnya.

Sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas menyatakan, Berlin sampai saat ini tidak melihat alasan untuk membatalkan kesepakatan nuklir yang dicapai antara Iran dan enam kekuatan dunia pada tahun 2015. Maas kemudian menegaskan, Jerman akan terus mempertahankan kesepakatan itu.

Maas menyatakan, kesepakatan ini adalah satu-satunya hal bisa mencegah Iran untuk mengembangkan senjata nuklir. Dengan kata lain, lanjut Maas, kesepakatan ini dapat membuat situasi dunia lebih aman.





Credit  sindonews.com