Selasa, 15 Mei 2018

Mahathir Akan Penjarakan Najib


Mahathir Akan Penjarakan Najib
Mahathir Akan Penjarakan Najib. (Reuters).
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Mahathir Mohamad berjanji akan menginvestigasi berbagai kejahatan dilakukan pemerintahan mantan PM Najib Razak yang digulingkannya pada pemilu pekan lalu.

Mahathir juga seluruh kementerian untuk tidak merusak atau menghancurkan dokumen apa pun. Dia juga akan mengumumkan ketua komisi antikorupsi baru dan mengganti jaksa agung yang membebaskan Najib Razak dari skandal miliaran dolar terkait dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dalam konferensi pers, Mahathir menjelaskan, pemerintahannya mengetahui keberadaan Low Taek Jho yang dituduh menggelapkan dana 1MDB. Najib mendirikan lembaga itu pada 2009 dan pernah menjabat sebagai chairman dewan penasihat. Dia dan 1MDB sendiri membantah terlibat dalam skandal korupsi tersebut.

“Kita tidak bisa melakukan segalanya pada saat bersamaan,” kata Mahathir menjawab pertanyaan jurnalis tentang kemungkinan penyelidikan kejahatan lainnya.

“Kita memerlukan waktu. Banyak kejahatan yang dilakukan pemerintahan sebelumnya. Kita tidak bisa menyelidiki semuanya dalam satu hari. Kamu harus bersabar,” ujarnya dilansir Reuters.

Mahathir yang pernah memimpin Malaysia sejak 1981–2003 memimpin aliansi Pakatan Harapan dan mengalahkan Barisan Nasional pada pemilu pekan lalu. Dia menggulingkan koalisi berkuasa di Malaysia yang telah berkuasa selama enam dekade.

PM Mahahir juga mengaku telah mengomplain terhadap tindakan Jaksa Agung Mohamad Apandi Ali yang telah diberitahukan kalau dirinya tidak akan menjabat. Namun, tidak ada laporan tuduhan resmi terhadap Apandi Ali yang dikenal sangat dekat dengan Najib Razak. Apandi Ali juga telah mengajukan surat pengunduran diri kepada Kepala Sekretaris Pemerintahan Ali Hamsa kemarin pagi.

“Posisi Jaksa Agung itu sedikit sulit karena dia telah diberi kontrak dan kita harus mengikuti hukum. Beberapa langkah harus dilakukan. Untuk itu, Jaksa Agung pun diminta mundur,” kata Mahathir.

“Saat Jaksa Agung tidak bertugas, penyidik umum akan menggantikannya dan melaksanakan tugasnya,” ujarnya.

Mohamed Apandi Ali telah membebaskan Najib dari segala dakwaan pada 2016 dalam kasus korupsi senilai USD681 juta yang disimpan di rekening pribadinya. Najib berulang kali membantah telah mengorupsi 1MDB. “Kita harus menjamin kalau investigasi korupsi menjadi prioritas utama. Kita harus menjamin kalau Jaksa Agung akan melaksanakan tugasnya sesuai dengan hukum,” kata Mahathir.

Mengenai Najib dan istrinya, Rosmah Mansor, yang dilarang meninggalkan Malaysia, Mahathir menegaskan, dirinya tidak tahu berapa banyak orang yang dicekal ke luar negeri. “Tapi bukan hanya Najib dan Rosmah,” tuturnya.

Dia mengatakan imigrasi telah diberitahukan ada beberapa pejabat tidak diizinkan meninggalkan Malaysia. Namun, dia enggan menyebut nama orang-orang tersebut.

Najib Dilaporkan ke MACC
Mantan pejabat Komisi Anti-Korupsi Malaysia Abdul Razak Idris mengajukan dua laporan terkait skandal yang dilakukan mantan PM Najib Razak. Abdul Razak yang pernah menjabat sebagai direktur intelijen MACC mengungkapkan, Najib menggunakan posisinya untuk menerima gratifikasi dan dia memiliki properti yang tidak dilaporkan ke lembaga antikorupsi tersebut. Dia juga akan mengajukan laporan lainnya. 


“Saya akan mendiskusikan dengan para pejabat di sini (MACC) jika apakah saya akan mengajukan laporan di sini atau ke kepolisian,” ujar Abdul Razak dilansir The Star.

Dalam laporan yang diajukan Abdul Razak bahwa Najib dengan bantuan pegawai negeri sipil mencoba menghentikan penyelidikan 1MDB.  Dengan laporan itu, menurut Abdul Razak, MACC bisa bergerak cepat.

Abdul Razak mengungkapkan, mantan bosnya memintanya mengajukan laporan ke MACC, tapi dia enggan menyebut nama individu tersebut. Beberapa orang mengungkapkan kekhawatiran kepada dirinya ketika memberikan laporan terkait Najib Razak. “Saya sudah 69 tahun. Jika saya meninggal, saya meninggal untuk negara saya,” kata Abdul Razak.

Sementara itu, Mahathir mengungkapkan, nama tujuh menteri akan diumumkan pada pekan ini. Partai-Partai di Pakatan Harapan telah mengajukan sejumlah nama.

Pasar Saham Malaysia kemarin turun tajam pada pembukaan perdana setelah kemenangan Mahathir. Tapi, perdagangan saham kembali menguat menjelang siang.

Beberapa analis mengatakan para investor memperhatikan janji populis aliansi yang dipimpin Mahathir selama pemilu kampanye. Janji itu termasuk mengubah pajak barang dan pelayanan, menghapus tarif tol, memberlakukan subsidi bahan bakar minyak, dan mengkaji ulang kesepakatan investasi China.
Lembaga pemeringkat Moody’s kemarin mengatakan sedikit kejelasan dalam kebijakan ekonomi pemerintahan baru. Jika janji itu dilaksanakan tanpa penyesuaian, maka itu akan memberikan dampak negatif bagi perekonomian Malaysia.

Sebagai bentuk konsolidasi, PM Mahathir kemarin bertemu dengan sekjen sejumlah kementerian di kantornya di Putrajaya. Dia menjelaskan tentang beberapa hal yang akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang. “Pemerintahan Pakatan Harapan menjanjikan 10 kebijakan dalam 10 hari kerja,” kata Mahathir.

UMNO Mereformasi Diri
Presiden sementara Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) Ahmad Zahid Hamidi kemarin mengaku tetap percaya diri Barisan Nasional akan kembali bangkit dari kekalahan pada pemilu Malaysia. “Saya dan komandan akan melakukan segala usaha dengan segala kekuatan, semangat, dan semangat untuk melanjutkan perjuangan UMNO,” kata Zahid dilansir Channel News Asia.

Pemilu ke-14 pekan lalu merupakan kekalahan terbesar sejak sejarah UMNO. Sebanyak 40% kursi UMNO disapu koalisi Pakatan Harapan. Najib pun mengundurkan diri dari UMNO sebagai bentuk tanggung jawab moral. “Negosiasi akan dilakukan BN. Siapa pun yang mencoba membelot secara otomatis akan dipecat dari partai,” kata Zahid.

Pembelotan merupakan perhatian utama UMNO. Kepala Pemuda UMNO Khairy Jamaluddin mengatakan prioritas utama UMNO adalah mempertahankan anggota.

“UMNO harus mengubah sistem di dalam partai. Bukan hanya mengubah personel, tetapi operasional partai,” kata Khairy.






Credit  sindonews.com