ILMUWAN memberikan
kontribusi besar bagi kehidupan umat manusia sehingga mereka memiliki
status sosial tinggi dan sangat dihormati. Namun sering dilupakan bahwa
ilmuwan juga manusia yang dekat dengan kesalahan dan tidak memiliki
kesempurnaan. Dalam sejarahnya, pemikiran-pemikiran jenius ilmuwan pun
tak luput dari kealpaan. Berikut ini di antaranya:
1. Kesalahan Penghitungan Newton
Isaac Newton membuat karya monumentalnya "Mathematical Principles of Natural Philosophy", atau Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada 1687. Buku ini dianggap buku sains paling berpengaruh sepanjang sejarah. Sayangnya buku "Principia Mathematica", mengandung kesalahan penghitungan sederhana yang tidak ketahuan selama 300 tahun. Kesalahan terjadi di Proposisi Delapan, di mana Newton menyajikan rumus untuk menghitung massa planet, melibatkan sudut yang dibentuk oleh dua garis tertentu. Orang yang menemukan kesalahan setelah bertahun-tahun itu adalah mahasiswa berusia 23 tahun bernama Robert Garisto.
2. Teori Pasang Surut Galileo
Galileo Galilei tidak pernah lepas dari kontroversi. Ia terkenal karena memperjuangkan gagasan heliosentrisme Copernicus (bumi mengelilingi matahari) meskipun ada protes keras dari Gereja Katolik. Butuh 350 tahun bagi gereja untuk akhirnya mengakui kesalahannya. Namun, Galileo cukup beruntung bahwa teori pasang-surutnya tidak begitu dikenal sekarang. Dia salah sejak awal, memulai usahanya untuk menjelaskan gerakan pasang surut dengan premis palsu — yaitu bahwa itu disebabkan oleh rotasi bumi di sekitar matahari. Ini berarti teorinya tidak benar, karena didasarkan pada kesalahan.
3. Darwin dan Teori Keturunan
Meskipun teori evolusi Charles Darwin adalah pengetahuan umum namun hal itu tetap menyimpan kontroversi sejak dia pertama kali dipresentasikan. Satu masalah dengan teori asli Darwin menyangkut faktor keturunan. Banyak orang memiliki pengertian salah tentang bagaimana karakteristik diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Masalahnya adalah bahwa gagasan tentang genetika campuran ini bertentangan dengan teori Darwin sendiri. Jika itu benar, maka ciri-ciri itu tidak akan berubah dari generasi ke generasi melalui seleksi alam.
4. Triple helix dari Linus Pauling
Linus Pauling adalah ahli biologi dan kimia. Dia juga satu-satunya orang yang memenangkan dua Nobel. Selama awal 1950-an, dia melakukan penelitian struktur DNA. Dua ilmuwan lain, Francis Crick dan James Watson, juga mengerjakan model untaian DNA. Mereka adalah orang-orang yang akhirnya memenangkan Nobel untuk model double helix. Meski mendapat Nobel, Pauling mengakui ada kesalahan dalam penemuannya. Modelnya salah karena alasan sangat sederhana: Ini termasuk triple helix. Dia juga membuat kesalahan dasar dalam perhitungannya, dan molekul asam nukleat dalam modelnya sebenarnya bukan asam.
5. Kalkulasi Alam Semesta Edwin Hubble
Kontribusi Edwin Hubble untuk astronomi sudah diakui dunia. Berkat karyanya, kita tahu bahwa galaksi kita hanyalah setitik di alam semesta yang mungkin tidak terbatas. Pada 1929, ia menghitung tingkat ekspansi yang disebut "Konstan Hubble". Menurut Hubble, alam semesta berumur dua miliar tahun. Pernyataan ini terbukti salah. Pada 1930-an, sebuah penelitian menyebutkan bumi berusia antara tiga hingga lima miliar tahun. Jelas, planet kita tidak bisa lebih tua dari alam semesta, jadi ada yang salah dari Hubble.
1. Kesalahan Penghitungan Newton
Isaac Newton membuat karya monumentalnya "Mathematical Principles of Natural Philosophy", atau Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada 1687. Buku ini dianggap buku sains paling berpengaruh sepanjang sejarah. Sayangnya buku "Principia Mathematica", mengandung kesalahan penghitungan sederhana yang tidak ketahuan selama 300 tahun. Kesalahan terjadi di Proposisi Delapan, di mana Newton menyajikan rumus untuk menghitung massa planet, melibatkan sudut yang dibentuk oleh dua garis tertentu. Orang yang menemukan kesalahan setelah bertahun-tahun itu adalah mahasiswa berusia 23 tahun bernama Robert Garisto.
2. Teori Pasang Surut Galileo
Galileo Galilei tidak pernah lepas dari kontroversi. Ia terkenal karena memperjuangkan gagasan heliosentrisme Copernicus (bumi mengelilingi matahari) meskipun ada protes keras dari Gereja Katolik. Butuh 350 tahun bagi gereja untuk akhirnya mengakui kesalahannya. Namun, Galileo cukup beruntung bahwa teori pasang-surutnya tidak begitu dikenal sekarang. Dia salah sejak awal, memulai usahanya untuk menjelaskan gerakan pasang surut dengan premis palsu — yaitu bahwa itu disebabkan oleh rotasi bumi di sekitar matahari. Ini berarti teorinya tidak benar, karena didasarkan pada kesalahan.
3. Darwin dan Teori Keturunan
Meskipun teori evolusi Charles Darwin adalah pengetahuan umum namun hal itu tetap menyimpan kontroversi sejak dia pertama kali dipresentasikan. Satu masalah dengan teori asli Darwin menyangkut faktor keturunan. Banyak orang memiliki pengertian salah tentang bagaimana karakteristik diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Masalahnya adalah bahwa gagasan tentang genetika campuran ini bertentangan dengan teori Darwin sendiri. Jika itu benar, maka ciri-ciri itu tidak akan berubah dari generasi ke generasi melalui seleksi alam.
4. Triple helix dari Linus Pauling
Linus Pauling adalah ahli biologi dan kimia. Dia juga satu-satunya orang yang memenangkan dua Nobel. Selama awal 1950-an, dia melakukan penelitian struktur DNA. Dua ilmuwan lain, Francis Crick dan James Watson, juga mengerjakan model untaian DNA. Mereka adalah orang-orang yang akhirnya memenangkan Nobel untuk model double helix. Meski mendapat Nobel, Pauling mengakui ada kesalahan dalam penemuannya. Modelnya salah karena alasan sangat sederhana: Ini termasuk triple helix. Dia juga membuat kesalahan dasar dalam perhitungannya, dan molekul asam nukleat dalam modelnya sebenarnya bukan asam.
5. Kalkulasi Alam Semesta Edwin Hubble
Kontribusi Edwin Hubble untuk astronomi sudah diakui dunia. Berkat karyanya, kita tahu bahwa galaksi kita hanyalah setitik di alam semesta yang mungkin tidak terbatas. Pada 1929, ia menghitung tingkat ekspansi yang disebut "Konstan Hubble". Menurut Hubble, alam semesta berumur dua miliar tahun. Pernyataan ini terbukti salah. Pada 1930-an, sebuah penelitian menyebutkan bumi berusia antara tiga hingga lima miliar tahun. Jelas, planet kita tidak bisa lebih tua dari alam semesta, jadi ada yang salah dari Hubble.
6. Listrik Elektrokusi Benjamin Franklin
Sudah diketahui bahwa Benjamin Franklin sangat tertarik dengan listrik. Franklin menghabiskan banyak waktu di halaman belakang rumahnya menyetrum hewan untuk mengilustrasikan berbagai fenomena listrik. Pada suatu hari pada 1750, Franklin mengadakan pesta dimana "kalkun elektrik" disajikan. Sayangnya ada yang salah dalam pesta "kalkun elektrik" itu. Franklin ingin melakukan demonstrasi langsung proses elektrokusi untuk para tamunya, tetapi ketika dia sibuk menyiapkan segalanya, tiba-tiba kilatan cahaya mengelilinginya. Dia jatuh ke tanah tapi untungnya ia tidak mengalami luka-luka.
7. Teori Kestabilan Fred Hoyle
Einstein bukanlah satu-satunya ilmuwan yang menganggap gagasan bahwa alam semesta memiliki permulaan sebagai fiksi. Bahkan, Fred Hoyle bisa dibilang lawan Einstein paling kuat. Fred Hoyle dikenal sebagai ilmuwan cerdas. Penelitiannya tentang bagaimana unsur-unsur berat terbentuk dalam bintang sangat berharga bagi komunitas ilmiah. Tapi dia juga yakin dengan ide alam semesta yang stabil. Hoyle memberikan kontribusi besar pada teori Big Bang. Sayangnya teori Hoyle akhirnya terbukti tidak semuanya benar meski Big Bang tetap menjadi teori yang diterima mengenai asal-usul alam semesta.
8. Hipotesis Hilang Einstein
Sumbangan Albert Einstein untuk dunia modern sangat besar. Namun, itu tidak berarti teorinya benar 100%. Satu gagasan meragukan dari Einstein adalah bahwa alam semesta itu abadi. Einstein dengan teguh percaya bahwa alam semesta selalu ada dan akan selalu ada, meskipun Teori Big Bang dalam kemunculannya mulai meragukan klaim itu. Bahkan Einstein juga menentang teori dari seorang pendeta dan astronom Belgia bernama Georges Lemaitre. Tidak hanya tidak menyetujui teori Lemaitre tetapi Einstein juga berusaha mencari alternatif lain meski pada akhirnya hipotesanya tentang alam semesta tetap meragukan.
9. Rumah Beton Thomas Edison
Pada 1877, Thomas Alfa Edison menemukan pasir hitam di daerah dekat Long Island, Amerika Serikat (AS). Selama beberapa tahun berikutnya, ia berusaha mengembangkan cara lebih baik mengekstrak bijih besi. Edison menginvestasikan uangnya ke perusahaan baru untuk memproses bijih besi. Sayangnya itu gagal total. Tidak hanya metodenya kurang efisien, mesin-mesin perusahaan untuk mengekstrak biji besi juga banyak yang mogok karena debu. Saat itulah Edison punya ide lain: membuat perumahan beton. Dia bahkan menemukan seorang pengusaha untuk berinvestasi dalam proyek itu. Sayangnya meski sudah membangun setidaknya 11 rumah beton yang sangat mahal, kenyataannya rumah-rumah itu tidak ada yang terjual.
10. Penerbangan Pendek Nikola Tesla
Nikola Tesla memiliki salah satu pemikiran paling cemerlang dalam sejarah umat manusia, dan kontribusinya terhadap sains sangat memengaruhi dunia modern. Di balik kecemerlangannya ada salah satu kesalahan eksperimentalnya yang konyol yakni ketika dirinya ingin menguji hiperventilasi yang menyebabkan dia merasa ringan seperti terbang. Dia bertanya-tanya apakah ini bisa membantunya melawan tarikan gravitasi. Dia mengambil payung tua, memanjat ke atap rumah dan melompat seperti mau terbang. Sayangnya ada insiden kecil yang menyebabkan Tesla muda kehilangan kesadaran, dan dia menghabiskan beberapa minggu untuk memulihkan kondisinya karena terjatuh.
Credit sindonews.com