Yerusalem (CB) - Sebuah tank Israel menembaki posisi Hamas
pada Selasa (22/5) setelah warga Gaza menyusup ke Israel dan membakar
sebuah pos militer sebelum kembali ke daerah kantong Palestina itu
menurut militer Israel.
"Sejumlah teroris menyusup ke Israel dan membakar pos militer. Sebagai balasannya, sebuah tank (Israel) menyasar pos pengamatan milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan," kata militer dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Posisi Israel sedang tidak ada yang menjaga pada saat itu, kata militer, yang tidak bisa memastikan laporan bahwa itu adalah sebuah tenda penembak jitu.
Tidak ada laporan mengenai adanya korban dari Jalur Gaza akibat serangan balasan Israel itu.
Dalam insiden terpisah, sebuah drone dari Gaza utara mendarat di Israel pada Senin malam dan sedang "diperiksa" menurut militer.
Ketegangan antara Israel dan Gaza sudah meningkat sejak 30 Maret, ketika warga Palestina mulai memprotes hak untuk kembali ke rumah-rumah keluarga mereka yang melarikan diri atau diusir pada 1948, selama perang yang meliputi pendirian Israel.
Sedikitnya 118 orang Palestina sudah dibunuh oleh Israel sejak 30 Maret menurut pihak berwenang di Gaza, yang dikuasai oleh gerakan Islam Hamas.
Tidak ada warga Israel yang tewas dalam rentang waktu tersebut.
Aksi protes warga Palestina memuncak pada 14 Mei, pada hari Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Puluhan ribu pengunjuk rasa berada di perbatasan Gaza hari itu, ketika tembakan pasukan Israel menewaskan 62 warga Palestina.
Israel menyebut tindakannya diperlukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan penyusupan massa daari wilayah itu, dan menuduh Hamas, lawannya dalam tiga perang sejak 2008, menggunakan demonstrasi itu untuk menyamarkan pelancaran kekerasan.
"Sejumlah teroris menyusup ke Israel dan membakar pos militer. Sebagai balasannya, sebuah tank (Israel) menyasar pos pengamatan milik organisasi teror Hamas di Jalur Gaza selatan," kata militer dalam pernyataan yang dikutip AFP.
Posisi Israel sedang tidak ada yang menjaga pada saat itu, kata militer, yang tidak bisa memastikan laporan bahwa itu adalah sebuah tenda penembak jitu.
Tidak ada laporan mengenai adanya korban dari Jalur Gaza akibat serangan balasan Israel itu.
Dalam insiden terpisah, sebuah drone dari Gaza utara mendarat di Israel pada Senin malam dan sedang "diperiksa" menurut militer.
Ketegangan antara Israel dan Gaza sudah meningkat sejak 30 Maret, ketika warga Palestina mulai memprotes hak untuk kembali ke rumah-rumah keluarga mereka yang melarikan diri atau diusir pada 1948, selama perang yang meliputi pendirian Israel.
Sedikitnya 118 orang Palestina sudah dibunuh oleh Israel sejak 30 Maret menurut pihak berwenang di Gaza, yang dikuasai oleh gerakan Islam Hamas.
Tidak ada warga Israel yang tewas dalam rentang waktu tersebut.
Aksi protes warga Palestina memuncak pada 14 Mei, pada hari Amerika Serikat memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Puluhan ribu pengunjuk rasa berada di perbatasan Gaza hari itu, ketika tembakan pasukan Israel menewaskan 62 warga Palestina.
Israel menyebut tindakannya diperlukan untuk mempertahankan perbatasan dan menghentikan penyusupan massa daari wilayah itu, dan menuduh Hamas, lawannya dalam tiga perang sejak 2008, menggunakan demonstrasi itu untuk menyamarkan pelancaran kekerasan.
Credit antaranews.com