ilustrasi dewan keamanan PBB (Mike Segar)
Sebelumnya Israel, Jerman, dan Belgia harus bersaing ketat demi mendapatkan dua kursi yang disisihkan untuk Kelompok Eropa Barat dan lainnya.
Mundurnya Israel dari bursa pencalonan sebagai Dewan Keamanan PBB ini mengurangi saingan bagi Jerman dan Belgia. Hanya saja mereka masih harus bersaing untuk mendapatkan suara dukungan sebanyak dua per tiga suara Majelis Umum PBB.
|
Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara akan melakukan pemungutan suara pada bulan Juni untuk memilih anggota baru Dewan Keamanan PBB yang akan bertugas mulai 1 Januari 2019 mendatang.
"Sudah diputuskan bahwa kami akan tetap bergerak bersama sekutu-sekutu kami guna membuka kemungkinan bagi Israel mewujudkan haknya berpartisipasi dan dilibatkan secara penuh dalam proses pengambilan keputusan di PBB," kata misi Israel untuk PBB dalam pernyataan, dikutip dari Antara dan Reuters.
Seorang sumber di PBB yang tidak ingin diungkapkan jati dirinya mengatakan bahwa Israel menarik pencalonan karena rendahnya peluangnya menang.
Setiap tahun, Majelis Umum memilih lima anggota baru Dewan Keamanan.
Dewan Keamanan memiliki lima anggota tetap dengan hak veto, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China dan Rusia.
Untuk memastikan keterwakilan secara geografis dalam keanggotaan, Dewan memberikan lima kursi untuk negara-negara Afrika dan Asia, satu kursi untuk Eropa Timur, dua untuk Amerika Latin dan Karibia serta dua untuk negara-negara Eropa Barat dan lainnya.
Indonesia dan Maladewa sedang bersaing memperebutkan satu kursi jatah Asia-Pasifik untuk periode 2019-2020 sementara Afrika Selatan dan Republik Dominika mencalonkan diri tanpa pesaing untuk mengamankan dua kursi bagi kelompok negara-negara Afrika serta Amerika Latin dan Karibia.
Credit cnnindonesia.com