Anwar Ibrahim akan menggantikan Mahathir Mohamad.
CB,
KUALA LUMPUR -- Politikus Malaysia Anwar Ibrahim diberikan grasi penuh
pada Rabu (16/5). Ia telah resmi dibebaskan dari penjara, sepekan
setelah koalisi partainya mencetak kemenangan mengejutkan dalam
pemilihan umum Malaysia pada 9 Mei lalu.
Anwar
terlihat tersenyum dan melambaikan tangan ke arah para pendukungnya saat
keluar dari Rumah Sakit Rehabilitasi Cheras di Kuala Lumpur. Ia
mengenakan setelan hitam dengan dasi, dan rambutnya disisir rapi. Anwar
dikelilingi oleh keluarganya, pengacara, dan penjaga penjara sebelum
pergi ke istana untuk audiensi dengan Raja Sultan Muhammad V.
Di istana, ia disambut oleh Perdana Menteri Mahathir Mohamad,
sekutunya yang telah menggulingkan pemerintahan Najib Razak dalam pemilu
pekan lalu.
"Raja, dengan nasihat dari Dewan
Pengampunan di wilayah federal Kuala Lumpur, Labuan, dan Putrajaya,
telah memberikan pengampunan penuh dan segera membebaskan ... Anwar bin
Ibrahim," kata sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh istana.
Anwar
(70 tahun) yang tengah menjalani hukuman penjara lima tahun atas kasus
sodomi, telah pulih dari cedera bahu di rumah sakit di bawah penjagaan
polisi. Pengampunan kerajaan memungkinkan Anwar untuk segera memasuki
dunia politik, tetapi tidak jelas apa perannya saat ini dalam
pemerintahan.
Mahathir (92 tahun) berjanji untuk
membebaskan Anwar dan akan memberikan jabatannya sebagai perdana
menteri. Pada Selasa (15/5), Mahathir mengatakan ia mungkin akan menjadi
perdana menteri selama satu atau dua tahun.
"Melihat
dia berjalan bebas sangat emosional bagi saya, tetapi pertarungan belum
berakhir. Sekarang kita perlu melihat dia menjadi perdana menteri,"
kata Ridzuan Ismail, seorang pendukung Anwar yang ikut menyambut
pembebasannya di rumah sakit.
Jack Seng, pendukung
yang mengenakan kemeja dengan gambar Anwar sedang berada di balik
jeruji, mengaku yakin Mahathir dan Anwar akan menyelesaikan ketegangan
di antara mereka. "Saya pikir kita perlu membiarkan Mahathir melakukan
pekerjaannya untuk menyelamatkan Malaysia dan untuk mengatur kembali
sistem pemerintahannya," ujar dia.
Putri Anwar, Nurul
Izzah, mengatakan pembebasan ayahnya adalah hadiah menjelang bulan suci
Ramadhan yang dimulai pada Kamis (17/5) di Malaysia. "Pengampunan
berdasarkan pada ketidakadilan, sebuah perpisahan bertemu dengan pelukan
pada akhirnya. Banyak yang harus kami lakukan, masih banyak
ketidakadilan yang harus diperjuangkan," tulisnya di akun Instagram
pribadinya.
Kebebasan Anwar diharapkan dapat meredakan
kekhawatiran akan meningkatnya keretakan internal dalam koalisi
pemerintahan yang baru terbentuk. Sebelumnya perbedaan pandangan terjadi
antara pendukung Mahathir dan Anwar mengenai posisi kabinet dan peran
Anwar dalam partai.