CB, Jakarta - Amerika Serikat
mengerahkan pasukan khusus Baret Hijau ke perbatasan Arab Saudi dengan
Yaman untuk membantu melokalisir dan menghancurkan rudal balistik yang
digunakan Houthi menyerang ibu kota Saudi, Riyadh. Demikian berita dari New York Times seperti dikutip Al Jazeera, Sabtu, 5 Mei 2018.
Menurut sumber di Amerika Serikat dan Eropa yang tak bersedia disebutkan namanya, tim yang dikirim itu sebanyak lebih dari selusin terdiri dari pasukan elite Baret Hijau. "Mereka dikirim ke perbatasan Arab Saudi-Yaman pada Desember 2017," tulis New York Times, Kamis, 3 Mei 2018.
Militan Houthi meluncurkan rudal balistik ke Arab Saudi, 25 Maret 2018. Ketujuh rudal tersebut diduga ditembakkan oleh milisi Houthi, yang selama ini berusaha ditumpas oleh koalisi pimpinan Saudi. Houthi Military Media Unit/Handout via Reuters
Koran ini menjelaskan, mereka tiba di Arab Saudi beberapa pekan
setelah ada serangan rudal balistik dari Yaman ke kawasan dekat Riyadh.
Selain bekerja sama dengan analis intelijen Amerika Serikat untuk membantu menemukan lokasi rudal Houthi disembunyikan di Yaman, pasukan khusus ini juga melatih pasukan Arab Saudi mengamankan perbatasannya. "Pasukan Amerika Serikat juga bekerja sama dengan pesawat intai guna melacak senjata Houthi dan tempat peluncuran rudal mereka."
Helikopter membawa anggota keamanan Arab Saudi saat menunjukan keahliannya dalam parade militer jelang pengamanan ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi, 23 Agustus 2017. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
New York Times dalam laporannya mengatakan, pengerahan pasukan ini bertentangan dengan klaim militer AS yang pernah mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada koalisi pimpinan Arab Saudi terbatas pada dukungan non-perang.
Arab Saudi memimpin pasukan koalisi di Timur Tengah untuk berperang di Yaman menghadapi Houthi dukungan Iran. Perang di Yaman, menurut catatan Al Jazeera, telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan menyebabkan kurang lebih dua juta orang mengungsi.
Menurut sumber di Amerika Serikat dan Eropa yang tak bersedia disebutkan namanya, tim yang dikirim itu sebanyak lebih dari selusin terdiri dari pasukan elite Baret Hijau. "Mereka dikirim ke perbatasan Arab Saudi-Yaman pada Desember 2017," tulis New York Times, Kamis, 3 Mei 2018.
Militan Houthi meluncurkan rudal balistik ke Arab Saudi, 25 Maret 2018. Ketujuh rudal tersebut diduga ditembakkan oleh milisi Houthi, yang selama ini berusaha ditumpas oleh koalisi pimpinan Saudi. Houthi Military Media Unit/Handout via Reuters
Selain bekerja sama dengan analis intelijen Amerika Serikat untuk membantu menemukan lokasi rudal Houthi disembunyikan di Yaman, pasukan khusus ini juga melatih pasukan Arab Saudi mengamankan perbatasannya. "Pasukan Amerika Serikat juga bekerja sama dengan pesawat intai guna melacak senjata Houthi dan tempat peluncuran rudal mereka."
Helikopter membawa anggota keamanan Arab Saudi saat menunjukan keahliannya dalam parade militer jelang pengamanan ibadah Haji di Mekkah, Arab Saudi, 23 Agustus 2017. Saudi Press Agency/Handout via REUTERS
New York Times dalam laporannya mengatakan, pengerahan pasukan ini bertentangan dengan klaim militer AS yang pernah mengatakan bahwa bantuan yang diberikan kepada koalisi pimpinan Arab Saudi terbatas pada dukungan non-perang.
Arab Saudi memimpin pasukan koalisi di Timur Tengah untuk berperang di Yaman menghadapi Houthi dukungan Iran. Perang di Yaman, menurut catatan Al Jazeera, telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang dan menyebabkan kurang lebih dua juta orang mengungsi.
Credit tempo.co