Jumat, 08 September 2017

DPR RI Kaji Laporan Yordania soal Kejahatan Israel


DPR RI Kaji Laporan Yordania soal Kejahatan Israel 
Setya Novanto mengatakan, dokumen dari Yordania tersebut akan dipelajari oleh DPR sebelum ditindaklanjuti dalam bentuk pengambilan sikap bersama atas pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel. (CNN Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)



Jakarta, CB -- Dewan Perwakilan Rakyat RI akan mempelajari dokumen hasil penyelidikan Yordania atas pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel di Palestina.

“Secara khusus, parlemen Yordania memberi dokumen pelanggaran kemanusiaan Israel di Palestina. Kami ingin terus satu barisan membela Palestina,” ujar Ketua DPR RI, Setya Novanto, setelah dokumen itu diserahkan di sela Forum Parlemen Dunia di Nusa Dua, Bali, Kamis (7/9).

Setya mengatakan, dokumen tersebut akan dipelajari oleh DPR sebelum ditindaklanjuti dalam bentuk pengambilan sikap bersama atas pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan Israel.

Menurut Setya, pemberian dokumen tersebut merupakan bukti baiknya hubungan bilateral antara Indonesia dan Yordania.

Ia berkata, kedua negara memiliki kesamaan pandangan dalam melihat tantangan global, seperti dalam aspek penanggulangan terorisme dan stabilitas di masing-masing negara.
 
Lebih lanjut, Ketum Golkar ini menyampaikan, Yordania juga menyampaikan rasa prihatin atas konflik kemanusian yang menimpa etnis Rohingya di Rakhine, Myanmar.

Yordania menilai, musibah yang menimpa etnis Rohingya sama dengan sejumlah warga Suriah akibat perang melawan ISIS.

Setya berkata, Yordania merupakan salah satu negara di sekitar Suriah yang saat ini menampung satu juta pengungsi dari negara pimpinan Bashar al-Assad itu.

“Sama halnya dengan Indonesia yang menerima pengungsi etnis Rohingya dari Myanmar, Yordania juga menerima pengungsi dari Suriah,” ujarnya.

Berkaitan dengan Rohingya, Setya mengklaim, DPR akan membawa dan menerbitkan resolusi dalam pertemuan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly yang digelar di Filipina pada 15 September mendatang.
 
Setya juga telah meminta parlemen Yordania untuk membawa tragedi yang menimpa etnis Rohingya dalam sidang Inter-Parliamentary Union Oktober 2017.

“Dengan bersuara di berbagai forum internasional, kami berharap pemerintah Myanmar segera dapat mewujudkan perdamaian di sana,” ujar Setya.

Dalam kesempatan itu, Setya juga menyampaikan bahwa pemerintah Yordania mengucapkan terima kasih atas kecaman Indonesia terhadap kekerasan Israel di Masjid Al Aqsa beberpa bulan lalu lewat berbagai forum internasional, khususnya Organisasi Kerja Sama Islam.

Sebaliknya, Setya juga menyampaikan terima kasih kepada Yordania karena telah memberi dukungan tertulis bagi pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020.





Credit  cnnindonesia.com