KAIRO
- Pertemuan Dewan Menteri Liga Arab yang dihadiri 146 utusan di ibukota
Mesir, Kairo, berakhir pada Kamis (8/9/2016) kemari. Pertemuan yang
dihadiri para pemimpin di Timur Tengah ini menghasilkan sejumlah putusan
yang menentang Iran.
Salah satu contoh yang menonjol adalah keputusan Liga Arab yang menegaskan kembali dukungan kepada kedaulatan Uni Emirat Arab atas tiga pulau di Teluk Persia. Ketiga pulau tersebut juga di klaim, dan saat ini telah diduduki, oleh Iran.
Liga Arab mengutuk Iran karena membangun pemukiman dan melaksanakan operasi militer di tiga pulau yang ada di Teluk Persia yaitu Greater Tunb, Tunb Lesser, dan Abu Musa seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (9/9/2016).
Stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV, juga melaporkan cekcok antara Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dengan utusan pemerintah Iran atas keterlibatan mereka di Suriah. Menurut Press TV, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi kritik pernyataan Gheit dan bukannya menyalakan negara-negara Arab atas pertumpahan darah di Suriah.
"Sementara Liga Arab, sesuai dengan Piagamnya, harus membantu menyelesaikan krisis di antara para anggotanya melalui cara-cara damai, namun ini malah mendukung ofensif militer sebuah negara Arab terhadap negara Arab lain dan menyetujui agresi serta pembunuhan saudaranya," kata Qasemi.
Salah satu contoh yang menonjol adalah keputusan Liga Arab yang menegaskan kembali dukungan kepada kedaulatan Uni Emirat Arab atas tiga pulau di Teluk Persia. Ketiga pulau tersebut juga di klaim, dan saat ini telah diduduki, oleh Iran.
Liga Arab mengutuk Iran karena membangun pemukiman dan melaksanakan operasi militer di tiga pulau yang ada di Teluk Persia yaitu Greater Tunb, Tunb Lesser, dan Abu Musa seperti dikutip dari Middle East Monitor, Jumat (9/9/2016).
Stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV, juga melaporkan cekcok antara Ketua Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dengan utusan pemerintah Iran atas keterlibatan mereka di Suriah. Menurut Press TV, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qasemi kritik pernyataan Gheit dan bukannya menyalakan negara-negara Arab atas pertumpahan darah di Suriah.
"Sementara Liga Arab, sesuai dengan Piagamnya, harus membantu menyelesaikan krisis di antara para anggotanya melalui cara-cara damai, namun ini malah mendukung ofensif militer sebuah negara Arab terhadap negara Arab lain dan menyetujui agresi serta pembunuhan saudaranya," kata Qasemi.
Credit Sindonews