Rabu, 02 Maret 2016

Surat Wasiat Osama bin Laden Dibeberkan ke Publik


Surat Wasiat Osama bin Laden Dibeberkan ke Publik 
 Osama bin Laden memiliki uang jutaan dolar di Sudan untuk kepentingan jihad kelompok bersenjata al-Qaidah jika dirinya meninggal dunia. (dok. United States Attorney)
 
Jakarta, CB -- Osama bin Laden meninggalkan uang jutaan dolar di Sudan untuk kepentingan jihad kelompok bersenjata al-Qaidah. Hal ini diungkapkan Osama dalam surat wasiat kematiannya yang ditemukan di antara ratusan dokumen lainnya di tempat persembunyiannya di Abbottabad, Pakistan.

Dikutip AFP, Rabu (2/3), surat yang dibuat tahun 1990-an itu dibeberkan ke publik oleh Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat, ODNI. Osama tewas terbunuh dalam penyerbuan pasukan khusus AS Navy SEAL pada tahun 2011 lampau.

Dalam wasiatnya, Osama mengaku memiliki uang sekitar US$29 juta atau lebih dari Rp384 miliar di Sudan. Kebanyakan dari uang tersebut, lanjut wasiat Osama, diberikan oleh kakaknya. Osama menginginkan uang itu digunakan untuk jihad sepeninggal dirinya.

"Saya menerima US$20 juta dari kakak saya Abu Bakir Muhammad bin (Laden) dari investasi perusahaan Bin Laden di Sudan," tulis Osama, berdasarkan terjemahan dari ODNI.

"Saya berharap, saudara-saudari saya, bibi saya, agar memenuhi wasiat ini dan menggunakan seluruh uang saya di Sudan untuk jihad, demi Allah," lanjut wasiat Osama.

Osama sempat berlindung di ibukota Sudan, Khartoum, selama lima tahun pada awal 1990-an. Tidak diketahui apaka wasiat itu juga dikirimkan Osama kepada orang lain.

Lebih dari 100 dokumen yang ditemukan di kediaman Osama dibeberkan pada Selasa waktu AS oleh ODNI. Selain wasiat, dokumen-dokumen itu juga mengungkapkan dinamika al-Qaidah, termasuk perpecahan antara petinggi kepercayaan Osama dan jaringan al-Qaidah di Irak.

Dalam salah satu dokumen, sayap media al-Qaidah berencana melakukan publikasi soal peringatan 10 tahun serangan 9/11 ke AS. Dalam suratnya, Osama mengatakan serangan itu menjadi pembuka krisis ekonomi di akhir 2000-an.

Osama dalam surat itu meminta para bawahannya untuk menghubungi media CBS, beberapa jaringan berita AS dan kepala biro Al Jazeera di Islamabad untuk memberitakan peringatan 10 tahun 9/11. Dia secara khusus meminta menghubungi Robert Fisk, wartawan yang pernah mewawancarainya.

Pemimpin al-Qaidah ini juga pernah menyurati ayahnya pada 8 Agustus 2008. Dalam surat itu Osama mengaku khawatir dibunuh.

"Jika saya terbunuh, banyak doakan saya dan bersedekah terus menerus dengan nama saya, karena saya akan sangat membutuhkan dukungan untuk mencapai rumah keabadian," ujar Osama.

Dalam suratnya kepada istrinya, Osama terlihat paranoid. Dia menanyakan kepada istrinya yang baru saja mendatangi sebuah dokter gigi di Iran. Osama khawatir dokter itu memasukkan chip pelacak di dalam gigi istrinya. "Ukuran chip itu sepanjang biji gandum dan selebar vermicelli," tulis Osama dalam surat.

Osama juga pernah mengirim surat untuk rakyat Libya, memuji mereka usai penggulingan Muammar Gaddafi. Osama meminta rakyat Libya bersatu dalam menegakkan hukum Islam, sembari memperingatkan agar AS dan negara-negara lainnya tidak ikut campur dalam urusan negara itu.

Dia juga pernah mengirim surat kepada rakyat Amerika usai Barack Obama terpilih kembali sebagai presiden. Osama mengatakan, al-Qaidah akan tetap menyerang negara itu sampai AS berhenti mendukung Israel.

Masih banyak dokumen Osama lainnya yang rencananya akan dipublikasi akhir tahun ini setelah melalui pemeriksaan.


Credit  CNN Indonesia