Selasa, 06 Januari 2015

Sri Lanka dan India memperkuat persahabatan melalui pelatihan

Latihan Angkatan Khusus: Pasukan Angkatan Khusus Sri Lanka dan India bersiap untuk naik ke helikopter yang diterbangkan ke lokasi pelatihan di daerah Koslanda. [Media Tentara Sri Lanka]
Latihan Angkatan Khusus: Pasukan Angkatan Khusus Sri Lanka dan India bersiap untuk naik ke helikopter yang diterbangkan ke lokasi pelatihan di daerah Koslanda. [Media Tentara Sri Lanka]


CB - Sri Lanka dan India mempertemukan para tentara dan komando Angkatan Khusus mereka untuk pelatihan militer gabungan dan untuk memperkuat hubungan di antara kedua negara saat ini.
Latihan itu dinamai Mithra Shakthi, yang berarti memperkuat persahabatan, dan dirancang oleh Angkatan Bersenjata India setelah diadakan Dialog Pertahanan Tahunan pada tahun 2012 yang secara bersama diketuai oleh Menteri Pertahanan India RK Mathur dan Menteri Pertahanan dan Pengembangan Perkotaan Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa.
“Latihan ini menandai awal era baru pemahaman negara tetangga dan mempererat kerja sama di antara kedua organisasi,” Mayjen Sumedha Perera, direktur jenderal Staf Umum Angkatan Bersenjata Sri Lanka [SLA], mengatakannya kepada Asia Pacific Defense Forum.
Ia mengatakan bahwa latihan Mithra Shakthi dimaksudkan untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman di antara Pasukan Operasi Khusus Sri Lanka dan India.
Unit Angkatan Khusus berlatih bersama-sama
Kontingen 42 pasukan Angkatan Khusus Tentara India, 168 perwira dan petinggi lainnya dari Angkatan Khusus dan Rejimen Komando Angkatan Bersenjata Sri Lanka didampingi oleh 16 perwira dan petinggi lainnya dari Angkatan Laut Sri Lanka dan 16 perwira dan petinggi lainnya dari Angkatan Udara Sri Lanka menyelesaikan latihan di Sekolah Pelatihan Rejimen Komando Uva Kuda Oya pada bulan November.
Nota Kesepahaman: Komandan pelatihan Angkatan Bersenjata Sri Lanka, Brig. Jayantha Guneratne, kiri, dan Penasihat Pertahanan India Kapt. Prakash Gopalan, kanan, bertukar Nota Kesepahaman antara kedua bangsa, diamati oleh Mayor Jenderal Angkatan Bersenjata Sri Lanka Sumedha Perera. [Media Tentara Sri Lanka]
Nota Kesepahaman: Komandan pelatihan Angkatan Bersenjata Sri Lanka, Brig. Jayantha Guneratne, kiri, dan Penasihat Pertahanan India Kapt. Prakash Gopalan, kanan, bertukar Nota Kesepahaman antara kedua bangsa, diamati oleh Mayor Jenderal Angkatan Bersenjata Sri Lanka Sumedha Perera. [Media Tentara Sri Lanka]

Pelatihan ini mencerminkan waktu perang nyata dan diadakan di kamp komando di Kuda Oya dan difokuskan pada serangan laut dan udara. Para tentara India dan Sri Lanka berlayar dari Galle ke Tangalle di Selatan Sri Lanka dengan bantuan Skuadron Kapal Khusus Angkatan Laut Sri Lanka.
Para peserta serangan udara diterbangkan oleh Angkatan Udara Sri Lanka ke perbukitan di daerah Koslanda untuk melakukan operasi latihan penyanderaan, di mana mereka menyelamatkan anggota staf PBB yang ditahan di kantor pusat sektor PBB.
“Pasukan yang diterjunkan dari helikopter ke area perlawanan musuh untuk menyelamatkan para sandera, harus berjalan kaki lebih dari 40 kilometer melalui daerah hutan dan daerah semi-perkotaan, agar tidak terdeteksi oleh warga sipil … dan juga harus melintasi basis serta kegiatan para pemberontak,” Letkol SLA Sumal Wickramasekara mengatakan.
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Kapt. Prakash Gopalan, penasihat pertahanan, Majelis Tinggi India, dan Brig. Jayantha Guneratne, komandan pelatihan SLA.
Latihan tersebut dilaksanakan dengan mengikuti arahan dari Komandan SLA, Letjen Daya Ratnayake.
Perera mengatakan bahwa setelah Dialog Pertahanan Tahunan pada tahun 2012, kontingen Sri Lanka yang terdiri atas 48 tenaga pelayanan ikut ambil bagian dalam latihan serupa di New Delhi, India. Tujuan utama latihan ini adalah berbagi siasat, teknik dan prosedur yang unik bagi masing-masing Angkatan Bersenjata untuk meningkatkan efisiensi.
“Tujuan lainnya adalah meningkatkan kemampuan dan mempertahankan kesiapan, untuk melatih Pasukan Operasi Khusus Sri Lanka untuk bekerja di lingkungan bilateral untuk meraih keberhasilan dalam situasi rumit, di mana tindakan pasukan khusus diperlukan dan juga untuk meningkatkan interaksi operasional serta mendorong pertukaran kompetensi profesional," katanya.
Negara bertetangga yang memiliki permasalahan keamanan yang sama
Guneratne mengatakan Sri Lanka dan India menghadapi permasalahan keamanan yang sama. Oleh karena itu penting untuk merancang pelatihan militer yang memberikan manfaat kepada kedua bangsa. Kedua negara ingin menjalin afiliasi yang erat dalam urusan militer. Sri Lanka dan India tetap menjalin kerja sama militer tingkat tinggi untuk jangka waktu yang cukup lama dan Latihan Gabungan semacam ini akan memperkuat hubungan militer.
Wickramasekara mengatakan bahwa pelatihan bermanfaat dalam berbagi pengalaman rekanan mereka, India.
“Kami mempelajari situasi yang sedang berjalan dan krisis di seluruh dunia, serta mengenai situasi di mana operasi penjagaan perdamaian yang sekarang dilakukan di sejumlah negara seperti di Sudan Selatan dan Suriah," katanya.
Para analis pertahanan mengatakan bahwa latihan militer di antara kedua bangsa dapat membantu untuk membendung kekhawatiran India bahwa Sri Lanka sedang berupaya mengabaikan keamanan negara tetangga terdekatnya dengan membuka lebih banyak peluang bagi Tiongkok.



Credit APDForum