Selasa, 06 Januari 2015

Skorpion, Kendaraan Lapis Baja Baru Rusia untuk Basmi Teroris


Skorpion, Kendaraan Lapis Baja Baru Rusia untuk Basmi Teroris
Kendaraan lapis baja Skorpion-LTA. Foto: TASS


CB - Perusahaan Rusia Zashita (Pelindung) telah selesai merancang kendaran lapis baja terbaru Skorpion-LTA. Kendaraan ini akan digunakan oleh Pasukan Khusus Rusia dalam misi pengintaian dan operasi anti-teroris. ‘Kalajengking’ berbobot empat ton ini mampu mengangkut lima personel tentara dan 1,5 ton kargo. Ia dapat berjalan di tengah medan buruk, padang pasir, hingga pegunungan, serta mampu menangkal tembakan senapan api ringan, shrapnel, dan bahkan ledakan bom rakitan yang berbobot hingga 4,4 pon.

Seteru Pink Panther
Kendaraan lapis baja ringan berkapasitas hingga 1,5 ton sudah tak aneh lagi bagi pasukan khusus negara-negara maju. Kendaraan jenis ini biasanya digunakan untuk patroli, mengawal rombongan militer, atau ditempatkan di garis belakang pertahanan. Pasukan khusus Inggris Resimen SAS 22 yang legendaris telah menggunakan kendaraan serupa buatan Land Rover yang dijuluki Pink Panther selama bertahun-tahun. Sementara, pasukan khusus Amerika Serikat (US Joint Special Operations Command) telah mengadopsi kendaraan jenis Pintsgauer buatan perusahaan Australia Steyr-Daimler pada akhir era 1990-an.


Kini, Pasukan Khusus Rusia akan segera memiliki kendaraan lapis baja ringan baru, yakni Skorpion buatan perusahaan Zashita. Dalam situs resmi perusahaan tersebut tertulis bahwa tingkat perlindungan kendaraan lapis baja ini masuk dalam kategori 6a, yakni mampu menahan serangan peluru B-32 dari senapan runduk SVD.

Skorpion-LTA memiliki pelindung tingkat empat, yang merupakan klasifikasi tertinggi kemampuan pelindung versi Barat. Pelindung tersebut mampu menahan serangan peluru kaliber 7,62 mm. “Dengan kemampuan perlindungan setangguh itu, dikombinasikan dengan tingkat mobilitas yang tinggi, Skorpion lebih unggul dibanding kendaraan serupa buatan negara lain, termasuk kendaraan tipe VPS buatan perusahaan Panhard asal Prancis yang ternama. VPS mampu menahan ledakan bom rakitan karena memiliki pelindung di bagian bawah, tapi perlindungan pada badan kendaraan masih kalah dibanding Skorpion,” kata Oleg Kovshar, pakar militer yang merupakan editor situs berita Military Frontier.

Kendaraan lapis baja Tiger telah digunakan oleh angkatan bersenjata Uruguay, Yordania, dan Tiongkok.
Tiger juga menjadi patokan Uni Emirat Arab (UEA) dalam membuat kendaraan lapis baja mereka, setelah hubungan kerja sama UEA dengan Rusia berakhir.

Kendaraan lapis baja Arab yang diberi nama Nimr (Harimau) tersebut juga telah dipasok ke beberapa negara, termasuk Yordania dan Algeria.

Dengan pelindung lapis baja yang dimilikinya, Skorpion tak hanya cocok digunakan untuk misi pengintaian, tapi juga untuk melakukan operasi antiteroris. Perlindungan yang memadai membuat pasukan antiteroris dapat memasuki gedung yang diduduki teroris hingga jarak aman untuk melakukan serangan. Senjata yang disematkan pada kendaraan ini juga tak main-main. Skorpion dapat dilengkapi oleh senapan mesin Pecheneg 7,62 mm, pelontar granat otomatis AGS-17 30 mm, atau senapan mesin kelas berat Kord kaliber besar. Senjata tersebut dipasang tergantung misi yang diemban kendaraan itu. Jika terdesak, senjata yang terdapat pada Skorpion dapat digunakan secara terpisah dalam pertempuran.

Melawan Harimau
Saat ini, kendaraan lapis baja ringan yang dimiliki Pasukan Khusus Rusia adalah UAZ 3132 Gusar (The Russian Tiger). Jika dibandingkan, tentu Skorpion lebih unggul dari Tiger.


Namun, berbeda dengan Tiger yang sudah jelas laku dijual ke negara lain, potensi ekspor Skorpion belum bisa dipastikan sebelum masa uji coba kendaraan tersebut selesai. Akan tetapi, Kovshar menekankan bahwa Skorpion jelas lebih hebat dibanding kendaraan serupa buatan negara Barat dari segi ketahanan pelindung dan tingkat mobilitas.



Credit RBTH Indonesia