Selasa, 06 Januari 2015

Kisah Heroik KRI Bung Tomo Mengantar Korban Tragedi AirAsia

Para awak KRI Bung Tomo telah menemukan dan mengevakuasi 10 jenazah.
Tim dari KRI Bung Tomo evakuasi serpihan pesawat AirAsia. (Dispen Armatim)
 
 
CB - Nama Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Bung Tomo menjadi satu dari sekian banyak kapal yang menjadi perhatian masyarakat Indonesia selama berlangsungnya operasi pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia QZ 8501 yang jatuh di Selat Karimata.

Bagaimana tidak, KRI yang dikomandai, Kolonel Laut Yayan Sofyan itu merupakan kapal pertama yang menemukan lokasi jatuhnya Air Asia dan juga kapal pertama yang berhasil mengevakuasi jasad dan serpihan pesawat.

Di balik semua itu, tak terbayangkan bagaimana perjuangan awak dan KRI Bung Tomo dalam operasi SAR itu.
"Kami yang ada di KR Bung Tomo siap menghadapi apapun meski nyawa kami kerap dipertaruhkan dalam setiap melakukan evakuasi baik orang maupun serpihan Air Asia," papar Kolonel Laut Yayan Sofyan saat diwawancarai tvOne.
Yayan mengisahkan, saat pertama kali KRI Bung Tomo terjun dalam operasi SAR
gabungan pada 30 Desember 2014 lalu, seluruh awak KRI Bung Tomo
menyatakan akan menemukan dan memulangkan seluruh penumpang Air Asia yang mereka temukan.

"Kita lelah tapi kita akan kembali bersemangat tatkala membayangkan bagaimana jenazah korban terombang ambing di lautan," kata Yayan.

Bagi Yayan dan awak KRI Bung Tomo, pengalaman SAR Air Asia telah membuka mata hati mereka tentang bagaiman arti sebuah kehidupan dan kematian.

"Haru, kita terharu, kita iba dengan orang-orang yang menjadi korban. Siapa yang tega melihat saudara kita terombang ambing terikat di kursi," katanya.

Awak KRI Bung Tomo tak pernah lelah dan tak pernah dilanda rasa takut ketika harus turun dengan sekoci menghadapi gelombang tinggi dan cuaca ekstrem demi mengevakuasi jenazah dan serpihan Air Asia.

"Turun dengan sekoci dan mengevakuasinya ke Bung Tomo itulah yang bisa kita lakukan demi menghantar mereka pulang," ujar Yayan.

Selama operasi SAR Air Asia digelar, KRI Bung Tomo telah menemukan dan mengevakuasi 10 jenazah serta serpihan Air Asia.

KRI Bung Tomo diterjunkan ke Selat Karimata karena kapal ini p eralatan dan teknologi sonar dan survei untuk mendeteksi keberaan Air Asia.

KRI Bung Tomo diciptakan sebagai kapal perang dan juga kapal kemanusiaan.

Credit VIVAnews