Jumat, 05 Desember 2014
Ukiran Kerang Tertua Berasal dari Jawa
Homo erectus
CB, Leiden - Spesies manusia purba Homo erectus yang dulu tinggal di Pulau Jawa, Indonesia, ternyata telah memakai cangkang kerang air tawar sebagai perkakas sekaligus "kanvas" ukiran. Tim peneliti yang dipimpin arkeolog dari Leiden University, Belanda, Jose Joordens, telah menemukan bukti adanya ukiran pada cangkang kerang tersebut. Ukiran-ukiran kuno itu diperkirakan berusia lebih dari 500 ribu tahun.
Temuan ukiran di cangkang kerang itu adalah karya tertua yang pernah dibuat spesies manusia. "Sebelum temuan ini, asumsi yang muncul adalah ukiran serupa hanya dibuat oleh manusia modern Homo sapiens di Afrika sekitar 100 ribu tahun lalu," kata Joordens, seperti tertulis di laman Leiden University, 3 Desember 2014. Hasil riset itu telah dipublikasikan di jurnal Nature.
Tim yang beranggotakan 21 peneliti itu mempelajari ratusan fosil kerang yang diambil dari lokasi penemuan Homo erectus. Fosil manusia purba itu pertama kali ditemukan peneliti asal Belanda, Eugene Dubois, di Trinil, Jawa Timur, akhir abad ke-19. kerang-kerang itu adalah bagian dari koleksi Dubois yang sekarang disimpan di Naturalis Biodiversity Center, Leiden.
Bagi Joordens dan koleganya, penemuan ukiran dengan pola geometris di cangkang kerang itu merupakan kejutan besar. Ukiran berpola zigzag yang hanya bisa terlihat di bawah sorotan cahaya miring itu ternyata lebih tua dibanding proses alamiah yang membuat kerang-kerang itu menjadi fosil. Studi membuktikan pola-pola itu adalah buatan Homo erectus dan bukan hasil goresan binatang atau proses alamiah.
Pengukuran usia yang dikerjakan para peneliti dari VU University Amsterdam dan Wageningen University menunjukkan usia ukiran itu 430.000-540.000 tahun. Ukiran itu empat kali lebih tua daripada kreasi manusia modern di Afrika yang selama ini disebut sebagai karya tertua.
Spesies Homo erectus hidup pada masa Pleistocene yang berlangsung 2,5 juta hingga 11.700 tahun lampau. Bukti fosil Homo erectus tertua berusia sekitar 1,9 juta tahun dan yang termuda berumur 143 ribu tahun. Spesies yang berasal dari Afrika itu diperkirakan menyebar hingga mencapai Georgia, India, Sri Lanka, Cina, dan Jawa. Wil Roebroeks, profesor arkeologi paleolitik di Leiden University, mengatakan temuan baru pada koleksi museum yang sudah disimpan lebih dari seratus tahun adalah hal fantastis. "Orang mungkin penasaran, apakah itu adalah bentuk dari kesenian awal," ujarnya. "Kami belum mendapatkan petunjuk apa arti ukiran tersebut."
Riset itu menunjukkan manusia purba sudah cukup cerdas untuk membuka kerang-kerang air tawar. Mereka mengebor lubang hingga menembus kerang memakai benda tajam yang diduga adalah gigi hiu. Lubang itu berada tepat di titik otot kerang yang membuat cangkang tertutup. Daging kerang dimakan dan cangkangnya dipakai untuk membuat alat semacam pisau. "Presisi itu mengindikasikan keterampilan dan pengetahuan tentang anatomi moluska," tutur Frank Wesselingh, ahli fosil kerang dari Naturalis.
Credit TEMPO.CO